Mulai saja dengan :.....
pada awalnya Timnas Argentina mengerahkan timnasnya dan ikut terjun dan turun langsung dengan formasi yang berbeda .
saat itu Lionel Scaloni mengerahkan formasinya dengan struktur formasi 4-4-2 dan memposisikan Angel Di Maria pada posisi di sayap kiri.
ternyata pilihan Lionel Scaloni tersebut tepat, karena Angel Di Maria menjadi salah satu pemain yang penting sekaligus aktor di balik dua gol yang tercipta untuk Argentina pada babak pertama.
namun, di sisi lain Prancis juga menggunakan formasi 4- 3-3 titik padahal ini depan, masih ditugaskan untuk dembele yang bertugas mengisi Pos penyerang kanan, mbappe di sisi kiri dan Oliver Giroud berada di tengah.
adapun sejak awal lagi Anak Asuhan Lionel Scaloni itu langsung mendominasi jalannya pertarungan sengit tersebut .
bahkan pada Lini tengah mereka begitu mendominasi dibanding Timnas Prancis Tapi sayangnya, tidak ada Pogba dan kante yang membuat Lini Tengah Timnas Prancis menjadi redup dan seperti Hampa di sisi lain Angel Di Maria menjadi pembeda di lapangan.
Ia sering kali lolos dari pengawalan kounde dan dembele. Hal itu terbukti pada menit ke-23 Di Maria berhasil membuat tusukan pada sisi kanan Perancis yang berujung pada sebuah dramatisir adu penalti setelah Angel Di Maria dijatuhkan oleh dembele.
sementara itu Lionel Messi yang berposisi sebagai eksekutor dengan dingin mampu menundukkan Hugo Lloris.
Lionel Messi merupakan seorang pemain yang sudah menciptakan sebanyak lima pinalti pada piala dunia 2022 dan sekaligus dengan catatan empat kali sukses dan sebanyak satu kali yang gagal.
Adapun dengan beberapa tambahan gol tersebut Lionel Messi telah mengoleksi sebanyak 6 gol dan menempati urutan pertama yang berhasil mencetak gol terbanyak di atas mbappe.
Ini Argentina kemudian dapat menggandakan skor unggul pada menit ke-36 lewat gol dari Angel Di Maria.
itu Bermula dari sebuah kolaborasi dan kerjasama yang baik antara Julian Alvarez dan Lionel Messi, Argentina melakukan serangan balik yang indah dan dapat memporak-porandakan pertahanan Prancis.
Angel Di Maria yang sekaligus tanpa pengawalan itu bisa mengoyakkan dan membuat sayatan serangan bringas untuk Hugo Lloris untuk kedua kalinya.
pada saat babak pertama Argentina kemudian menjadi unggul 2-0 Kemudian pada babak pertama Timnas Prancis dibuat menangis oleh Argentina .
Mengapa?
Ini karena sebuah statistik yang cenderung merujuk dan menunjukkan di babak pertama kubu Prancis tak bisa berkutik dan tak banyak melakukan apapun.
Anak Asuhan Didier tersebut tidak bisa menciptakan gol ke gawang, offside hingga corner kick kemudian diteruskan pada babak kedua Timnas Prancis mulai keluar dari tekanan-tekanan yang ada dan rintangan-rintangan yang harus dihadapi.
Tak main melebar akan tetapi harus mengisi inti-inti Pos tertentu yang ditinggalkan oleh Oliver giro titik les Bleus memulai aksi berupa gunturan dari beberapa Serangan yang ada.
dan kini setelah Angel Di Maria ditarik oleh Scaloni, Timnas Prancis pun mulai menemukan Bagaimana ritme ritme permainannya yang harus dijalankan.
kemudian lanjut pada 10 menit pada babak kedua telah selesai, Timnas Prancis mampu mempersempit skor melalui sebuah tendangan penalti dari mbappe Adapun skor kemudian berubah menjadi 2-1.
Tidak berselang lama tepatnya 97 detik yang berselang waktu pada saat Kylian Mbappe kembali mencetak gol pada gawang Argentina yang melalui serangan balik dan cepat dan ketika sampai pada waktu normal kembali skor 2-2 tidak berubah.
pada saat perpanjangan waktu pada babak pertama titik skor tetap masih sama. Hal itu tentunya membuat tensi laga mulai memanas dan beberapa serpihan-serpihan kegaduhan kecil mulai terjadi .
tapi meskipun begitu ada Ekstra Time babak pertama skor tidak berubah 2-2 pada saat extra time pada babak kedua Lionel Messi berhasil mencetak brace dan membuat Argentina kembali unggul dengan skor 3-2.
tidak mau kalah mbappe kemudian menciptakan hattrick melalui titik putih setelah pemain Argentina melakukan handball di dalam kotak penalti.
hingga waktu telah selesai korpun menjadi 3-3 dan harus dilanjutkan dengan adu penalti kembali titik dalam adu penalti, Emiliano Martinez kembali menjadi seorang aktor yang garang.
Ia mampu menepis satu tendangan penalti pada Timnas Prancis Sementara itu di sisi lain tempat pemain Argentina telah sukses melakukan beberapa tugasnya dengan baik.
skor 4-2 untuk Argentina dalam drama adu penalti hal ini pun harus diakui bahwa peristiwa final pada kali ini merupakan final yang terbaik, Bagaimana tidak kedua tim saling berbalas untuk mencetak gol-gol yang bisa mungkin saja terjadi.
di sisi lain ini menjadi sebuah ajang untuk adu kemampuan, fisik hingga mentalitas bagi kedua Timnas tersebut dan sekaligus para pemain bintang-bintang pada masing-masing tim tersebut Lionel Messi berhasil mencetak brace dan mbappe berhasil mencetak hattrick.
dengan perolehan itulah mbappe bisa keluar sebagai top skor dengan torehan 8 gol.
harus diakui mbappe merupakan seorang pemain muda yang memiliki potensi untuk menjadi pemain profesional yang mungkin bisa dikatakan Impossible dapat menciptakan rekor 16 gol milik Klose akan terlewati.
Puzzle yang hilang untuk Messi dengan torehan hasil tersebut Lionel Messi tentu melepas dari bayang-bayang ketakutan legenda Argentina Diego Maradona.
kedua pemain tersebut sama-sama berbakat dan tidak ada hal yang membedakan dari keduanya yaitu tropi Piala Dunia Lionel Messi adalah sebuah pemain hebat dengan segala prestasinya baik itu didedikasikan untuk klub individu maupun Timnas Argentina .
hal itu karena trofi Lionel Messi bersama Argentina dibuka ketika ia berhasil menjuarai Copa America ini .Messi sudah melengkapi kepingan trophy yang hilang itu ialah tropi piala dunia 2022 ini adalah pencapaian yang tertinggi La Pulga dalam karirnya.
Apa yang akan dicari oleh masih saat ini rasanya tidak ada lagi titik melimpahnya gelar individu klub dan Timnas sudah cukup menjadi rasa puas untuk Lionel Messi dan menjadi kebanggaan tersendiri untuk tidak mengejar apa-apa lagi dalam sepak bola.
Tahun 2022 adalah tahun spesial bagi Messi titik di mana momentum Piala Dunia yang sekaligus momentum terakhir kalinya, ia sukses meraih gelar juara prestisius tersebut.
Namun Timnas Prancis boleh bersedih tapi jangan berlarut-larut, karena Timnas Prancis juga tidak bermain dengan buruk mereka hanya saja kurang beruntung dalam laga adu penalti.
pemain Prancis ini jelas tidak memiliki pengalaman adu penalti di dalam Piala Dunia kali ini namun berbeda dengan Timnas Argentina yang sudah kenyang dengan adu tos-tosan.
sekali lagi hormat untuk Messi dan mbappe mungkin akan menjadi GOAT selanjutnya. Tongkat estafet perbuatan dalam sepak bola kini berakhir saatnya Goat.
generasi baru muncul salah satunya kylian mbappe.....
----
Demikian dan salam olahraga,...
