Meskipun Timnas Maroko juga harus merelakan Thropy nya untuk dialihkan kepada pihak lain karena pertandingan,....
Namun perlu diketahui bahwa meskipun telah gugur, setidaknya ada pembelajaran dan hikmah hingga sebuah inspirasi yang ditinggalkan untuk generasi sekarang...
Apakah itu?
Keberhasilan negara Maroko untuk sampai pada ke babak semifinal Piala Dunia memang tidaklah mudah.
ini sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah yang tidak ada henti-hentinya diperbincangkan oleh seluruh penjuru dunia.
namun semua itu pastinya dari hasil dari jerih payah serta kerja keras mereka yang sungguh-sungguh ulat dan gigih dan tangguh baik saat berlatih maupun saat menampilkan diri langsung di lapangan.
tak lupa tentunya ini dari doa Tulus yang berasal dari orang tua serta umat muslim di seluruh penjuru dunia.
Namun tidak hanya itu, ternyata yang bikin menarik dan mengulik tak hanya sebatas lolosnya wakil Afrika yang menuju keberhasilan untuk lanjut ke babak 4 besar tetapi juga kepribadian yang baik yang ditunjukkan oleh para pemain dari Timnas negara Maroko.
Kebaikan apa yang dilakukan?
Hakim Ziyech adalah salah satu pemain dari Timnas Maroko yang menjadi salah satu bagian pilar terpenting dari Squad Maroko yang ternyata adalah orang yang sangat dermawan .
Tak hanya itu bahkan pemain yang pada awal mulanya bergabung bersama Chelsea tepatnya pada tahun 2020 lalu, itu tidak pernah mengambil dan menuai selembar uang pun yang ia dapatkan semenjak membela Timnas Maroko .
Hakim yang merupakan pemain yang lahir di Belanda tersebut rupanya sudah pernah menjadi Squad pada Timnas Maroko yang dimulai dari tahun 2015 dan sekaligus pada saat itu ia berusia 22 tahun.
Dan pada saat itulah, ia tidak pernah mengambil uang untuk dirinya pribadi, melainkan uang yang ia dapatkan dari hasil kerja keras pada saat selama berkarir membela Timnas, sebagian Besar ia Sumbangkan kepada orang yang membutuhkan.
Adapun target yang ingin Ia tolong dan ia Sumbangkan antara lain guna untuk membantu para fakir miskin dan khususnya yang berada di negara Maroko serta membantu pengobatan para penderita penyakit kanker.
Ia melakukan hal yang sama yaitu menyumbangkan untuk mereka yang membutuhkan itu artinya total bonus terbesar 350.000 atau sekitar 5,4 miliar rupiah.
sebagian uangnya ia untuk sisihkan untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan bantuan.
Dari kedermawanan hakim tersebut ,ini dapat diambil sebuah pelajaran yaitu untuk bisa berbagi dengan apa yang kita punya saat ini.
apa yang kita raih saat ini dengan apa yang kita torehkan saat ini, Hal itu karena pada sejatinya kelebihan harta yang Tuhan sang pencipta alam titipkan kepada kita terdapat sebagian hak orang lain yang tidak punya ,....
maka dengan kita berbagi maka Yakinlah kebaikan-kebaikan lain akan semakin banyak yang akan menghampiri kita,...
*****
Mungkin, dari hal yang paling kecil dan mendasar pun, jika kita niat untuk menolong orang dengan hal yang sederhana dan kecil, itu bisa saja membantu meringankan beban mereka...
Jadi, apa salahnya berbagi dengan sesama?
-----
Demikian dan Salam olahraga. . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H