Tema berkelana ke masa depan pada kompasianival 2022 sepintas mengingatkan setapak demi setapak perjalanan ku menulis di Kompasiana.
Bagaimana ceritanya...?
Melalui tema berkelana ke masa depan ini, memungkinkan Kompasiana mengajak para Kompasianer untuk ikut serta membagikan pengalaman yang mereka punya.
Menjelajahi bahkan mengarungi bagaimana suka dukanya menulis, sukarnya mencari ide materi, hingga akhirnya menuai inspirasi yang membuat hati menjadi lega kembali.
Pengembaraan bagi penulis telah lama dilakukan, mengarungi bagaimana jatuh bangun untuk berusaha menulis artikel yang baik. Namun kadang kala, kata " Blokir " terus membayangi.
Apakah kamu juga demikian?
Satu hal yang ingin kusampaikan kepada para pembca lewat potongan lagu wali...
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anug'rah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
S'gala yang telah terjadi
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anug'rah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah, oh-oh
cukup. Itulah potongan lirik lagu " Jangan Menyerah " Milik band D'masiv....
Lalu pada potongan lirik sebelum itu, sejenak ku menyadari bahwa....
" Tak ada manusia, Yang terlahir sempurna, Jangan kau sesali, S'gala yang telah terjadi, Kita pasti pernah, Dapatkan cobaan yang berat, Seakan hidup ini, Tak ada artinya lagi "
Pengembaraan bagi penulis, ku maknai sebagai sebuah perjalanan seseorang untuk mengarungi, mencoba, mengeksplorasi kehidupan barunya untuk menemukan arti dalam hidupnya.
Pengembaraan bermula pada saat penulis ingin memendar rasa penasaran, gundah, risau belaka tentang bagaimana cara memvalidasi akun?...
Saat itu hanya kebingungan, menulis dan menulis tanpa tujuan dan tanpa makna..
Namun penulis menyadari bahwa banyak hal yang membuat nya bisa bangkit dan menggali informasi yang ada untuk bisa tersemat centang hijau pada akunnya.
-----
Setelah permasalahan ini sirna, pengembaraan dilanjutkan kembali dengan menulis dengan gembira tanpa mempertimbangkan itu bisa dinyatakan pemblokiran atau tidak...
satu kali menulis... Berhasil...
Dua kali menulis... Berhasil...
( namun keduanya tidak mendapatkan label pilihan)
Tiga kali menulis berhasil...
Empat kali... Menulis....! Tersemat notifikasi, artikel melanggar syarat dan ketentuan...
Alhasil terkena penghapusan... ( yang ke 3 kalinya ) .
Mungkin lirik lagu D'masiv ini bisa dimaknai bersama oleh penulis dan juga para oembaca semua yang sedang berkelana atau baru mulai berkelana dikompasiana, diantaranya
1. Semua didunia ini tidak ada yang sempurna
Penulis tersadar bahwa penulis terlalu mengedepankan ego untuk menjadi penulis terbaik, namun tidak sadar akan kemampuan...
Menulis tanpa arah? Menulis sesuka hati? Menulis hanya ingin mendapatkan like , views dan komen yang banyak?...
Namun jika itu tidak terjadi... Bagaimana,
Rasa kecewa hebat penulis rasakan dan berdentum dikalbu.
Sekarang, penulis ingin menulis apa yang penulis ketahui dan menulis dengan tujuan dan inspirasi... Dan mengedepankan sekadar berbagi dan bermanfaat...
Jika tidak dijadikan headline atau artikel utama bagaimana?
Iya, rasa legowo penulis bisa dapatkan dan dengan sendirinya orang-orang datang dan berduyun-duyun tanpa diminta memberikan like dan komen...
___bahagianya kerasa sampai sini, berbalut rasa syukur...
2. Mensyukuri apa yang telah ada
jika menulis semata-mata ingin mendapatkan pundi-pundi uang, rasanya memang melelahkan, apalagi sampai berjuang berpeluh keringat... Sampai
Lupa waktu...
Lupa keluarga...
Lupa beribadah dan lain sebagainya...
Demi mengejar dunia...
Jika Pageviews tinggi, label artikel, like dan komen tidak didapat....
Maka saat itulah bersyukurlah dan menggali lagi pengetahuan yang ada, mencari cari informasi, mengeksplorasi...
Doa... Ikhtiar...
Sisanya biar Tuhan yang mengatur semuanya
3. Jangan menyerah dalam berjuang
Dalam berjuang pasti ada kegagalan, kekecewaan dan lain sebagai nya.
Namun dalam lirik D'masiv ini, penulis memaknai bahwa apapun yang kita usahakan, jerih payah yang kita kucurkan...
Itu tidak akan sia-sia, pasti akan ada hasilnya nanti...
Hasil tidak akan mengkhianati usaha...
Maka jangan menyerah dalam berjuang... Termasuk dalam mendapatkan centang hijau, yang meskipun saat ini akan mulai sirna di 5 Desember 2022 mendatang.
Meskipun saat ini...
Label artikel utama belum satupun tersemat...
Ikon checklist centang biru belum bertandang.
K- reward pun juga masih tergantung diatas awan...
Belum terlambat. Masih ada kesempatan meskipun nantinya centang hijau akan sirna dan laman akun ku menjadi biasa saja...
Padahal bagiku... Centang hijau juga suatu kebanggaan... Sudah kuanggap seperti centang biru pada laman IG orang-orang
Namun, apalah daya...
Untuk Kompasiana, inilah kisah pengembaraan ku yang belum menemukan titik temu, bagaimana kah kelanjutan dari kisah berkelana ku dikompasiana?
Untuk lagu D'masiv, terimakasih sudah menginspirasi...! Minimal, tidak mudah dalam menjalani hidup...
----
TETAP SEMANGAT🔛🔥
bagaimana dengan pengembaraan mu dikompasiana. Yuk ceritakan pada tema kompasianival 2022 ini...
Semarang, 03 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H