telah nampak seseorang bersandar dibawah pohon, lemah letih lagi kepayahan. disampingnya ada bayi yang harus ia sapih sampai berumur dua tahun.
" ada apa gerangan, mengapa ia disana ? ..."
teriak suara isak tangis bayi menjerit kadang melengking hingga tak kuasa menahan linangan air mata ini. bagaimana tidak, nampak dari kejauhan itu adalah seorang wanita dengan tinggi semampai yang sedang terkulai lemah, mencari air tidak kunjung bertemu.
kemana lagi ia harus mencari....
" sabar ya , Nak....Ibumu akan carikan makanan untukmu.....bertahanlah...". Ujar ibu penuh kasih sayang...
tidak ingin membuang waktu lagi meskipun dirinya sendiri sudah letih harus melanjutkan perjalanan hingga mata air ditemukan. mencari cari tidak kunjung bertemu....
Namun, sampailah ia disebuah rumah dengan lentera seadanya...
" permisi, permisi...permisi..." sembari mengetuk pintu perlahan...
sekian detik, menit hingga satu jam berlalu, namun tiada sesiapaun yang menyahut. Ia tidak pantang menyerah. keyakinan selalu tertancap pada dirinya bahwa ia bisa melewati dengan baik.
mencoba pintu kedua dengan kucuran keringat membasahi, rasa campur aduk, risau menghadang...
" permisi.....permisi...permisi..." mengetuk pintu kembali perlahan lahan: harap harap ada seseorang yang bisa menolongnya agar ia bisa bertahan. mentari semakin condong keatas hingga tepat diatas ubun ubun wanita itu. Dari kejauhan...