Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Kisah Sebuah Klepon

17 November 2022   13:43 Diperbarui: 17 November 2022   16:53 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*** Kisah Klepon Sisa Jualan ***

tidak mengapalah...! Yang penting klepon klepon ini sudah ku sulam menjadi pundi-pundi rupiah. 

Sejenak bergeming dan memintal rasa syukur sebelum sebelum meretas dan putus dari rasa syukur. 

*****

Siang ini, bercakap-cakap dengan langit tentang cucuran keringat hari ini. Tertegun sedikit terperangah. 

Meratapi klepon klepon dalam sebakul kecil ini, merah, kuning, hijau. Warna alami, terbesit semoga laku keras.... 

Namun.... 

angan yang ku sampaikan kepada angin ternyata tidak begitu... 

Masih sisa klepon sisa jualan... 

*******

Disaat rintik-rintik hujan bertandang, disaat guyuran air tergenang dipinggiran jalan raya. Trotoar trotoar jalan. 

Sejenak kepala menunduk...! Terbayang kisah kuli-kuli dengan cucuran keringat begitu deras, dengan mentari menusuk dengan sinar sinarnya. 

Masih bisa berteduh sejenak, dikala klepon klepon ini masih tersisa sedangkan tenaga habis tak bersisa. 

********

malamnya ku merenung sambil mengarungi klepon klepon yang hampir basi....! Daripada mubazir, lebih baik ku sisakan dan sisihkan.... 

Terdengar suara orang mengetuk pintu perlahan... Dengan alunan suara halus.. M

Berujar..... 

Bolehkah ku pinta makanan darimu? .... 

Sepintas terlintas klepon dan meratapi linangan air matanya.... 

" Ini untuk mu...., makanlah, aku adanya ini dan ini masih layak dimakan...."

Semakin tambah deras, linangan air matanya.... 

Kamis, 17 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun