*** Kisah Klepon Sisa Jualan ***
tidak mengapalah...! Yang penting klepon klepon ini sudah ku sulam menjadi pundi-pundi rupiah.
Sejenak bergeming dan memintal rasa syukur sebelum sebelum meretas dan putus dari rasa syukur.
*****
Siang ini, bercakap-cakap dengan langit tentang cucuran keringat hari ini. Tertegun sedikit terperangah.
Meratapi klepon klepon dalam sebakul kecil ini, merah, kuning, hijau. Warna alami, terbesit semoga laku keras....
Namun....
angan yang ku sampaikan kepada angin ternyata tidak begitu...
Masih sisa klepon sisa jualan...
*******
Disaat rintik-rintik hujan bertandang, disaat guyuran air tergenang dipinggiran jalan raya. Trotoar trotoar jalan.
Sejenak kepala menunduk...! Terbayang kisah kuli-kuli dengan cucuran keringat begitu deras, dengan mentari menusuk dengan sinar sinarnya.
Masih bisa berteduh sejenak, dikala klepon klepon ini masih tersisa sedangkan tenaga habis tak bersisa.
********
malamnya ku merenung sambil mengarungi klepon klepon yang hampir basi....! Daripada mubazir, lebih baik ku sisakan dan sisihkan....
Terdengar suara orang mengetuk pintu perlahan... Dengan alunan suara halus.. M
Berujar.....
Bolehkah ku pinta makanan darimu? ....
Sepintas terlintas klepon dan meratapi linangan air matanya....
" Ini untuk mu...., makanlah, aku adanya ini dan ini masih layak dimakan...."
Semakin tambah deras, linangan air matanya....
Kamis, 17 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H