Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sisa-sisa Cinta yang Harus Pupus

14 November 2022   10:34 Diperbarui: 15 November 2022   16:07 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay dari Andy TriggerRaw. Senin, 15/11/2022. Sebuah rumah kecil pada malam hari. 

Sang pacar---menelepon tak kenal waktu, tak kenal lelah dan tak kenal menyerah... 

Tidak perduli.... 

Mau siang atau malam

Mau ramai mau sunyi

Mau yang dihadapi sebuah boneka lucu maupun singa.... Diterjangnya... 

" ssst....kita teleponan nanti aja...Ibuku mau datang...." pinta fiti dengan bergegas menutup teleponnya.... 

Sang ibu----ibunya memang sangat sayang pada anaknya. Ibunya ingin anaknya fokus pada pendidikan, lalu setelah lulus dan selesai, baru boleh kasih kesempatan buat anaknya cari jodoh... 

" Fi, itu  tadi siapa yang menelepon mu..?"tanya ibu.. 

" Hmm...a...e...a,..eng..enggak bu, cuma temenku tadi ngeributin tugas, dan minta tolong ke aku...".jawabnya dengan mengandung kebohongan.

fiti tidak mau, Ibunya tahu akan persoalan ia pujaan hati... 

Suatu hari, dimalam hari, dimeja. Hanya berdua saja. Ia dan ibunya... 

Dirumah singgah sederhana... 

Lentera seadanya. Bukan lampu, namun lilin kecil... 

Terdengar sayup-sayup sendok piring garpu piring beradu yang sedang menikmati makanan seadanya. Hasil masakan tadi siang.... 

Terdengar sebuah bincang bincang hangat dan cukup menegangkan... 

"Fi, kamu kan anak ibu semata wayang dan satu-satunya...kamu sekolah yang bener dulu aja ya nak, jangan berpacaran seperti temen mu yang lain..."

"memangnya kenapa bu?...".. Sahut fiti

" Nak, ibu nggak mau kamu terjebak dalam pergaulan yang tidak benar nak,... Ibu menelisik berita, layar ponsel handphone berisi berita... Ada banyak berita,nak..."

" Berita apa bu..."tanya fiti dengan ragu dan gugup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun