- pastinya mulai berjatuhan pertanyaan? Kemana mama ingin pergi, sejak kapan mama pergi? Mengapa mama pergi. Meninggalkan ku seorang diri.
- lekukan dahinya begitu pelik,
- melebur diri pada tangisan menukik
****
mama, ku menerka-nerka sebagai rumah singgah yang ramah. lalu mengapa kau meninggalkan ku.
Peluk yang sekejap mata menjadi pelik
Mengapa jiwa mu tak terkulik.
Meninggalkan ku ditempat peraduan dengan lentera redup, sekejap ada sekejap hilang dan mengatup ku pada dedaunan. menyelimuti ruam ruam kulitku dari hembusan kedinginan.
tanpa alasan, tanpa pertimbangan, tanpa pertikaian. Tiba-tiba menghilang.
Menerka-nerka siul ku sebagai sial? Apa hal itu yang membuat mu membual, Ma?. rintihan pertanyaan...
raga ini masih ringkih, tunggu aku ma..!!, ku pupuk raga ini dengan tulang belulang kuat terpatri....
sembari terngiang kembali, berbisik halus tanpa salam sapa ditelinga " mama pergi sebentar, nak! "
#Sabtu, 05 November 2022
#....... jangan pergi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H