Pagi ini ku pangku segenggam beban yang harus ku pikul
Riung kedamaian dalam sebakul nasi. Sekelibat penunda lapar.
Bersyukur....
Kendati demikian, pelupuk mata dan hati ini harus senantiasa teduh dalam iringan harapan.
Tapi tidak...! Memotong pembicaraan,...
Seketika dahi mengkerut...
Semangat berkobar bersimpu menjadi letih penuh sabar
Waktu dan segenggam percikan khayalan, berdendang ke sana kemari.
Memotong pembicaraan...?
Cuitan yang semula batu berlian, sejenak berganti menjadi batu bara, batu kerikil..