Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Gulung Tikar

19 Agustus 2022   08:41 Diperbarui: 19 Agustus 2022   08:58 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Gimana ini dengan dagangan saya, mau saya apakan ini kalau tidak laku, mari bu... Silahkan beli kue putu nya,, silakan.. Silakan.. "


Penjual kue putu itu bernama Teguh bin Tegar---ia senantiasa berjualan mempromosikan kue kue nya dijalan raya dan jalanan perkampungan nya. 

"Kue putuuu... Mari bu, adek adek kue putu nya,... Masih hangat ini.... "

Menyusuri jalanan sembari membawa barang dagangan tak membuat ia malu sedikitpun, tidak risau apa kata temannya bahkan tetangganya..

****

Tenang saja...! Ia tidak sendiri kok, ada sebuah sepeda satu satunya yang ia punya untuk berjualan... 

"Kring... Kring... Kring.... Kue kue, kue putu, kue putu... "

Seperti hari ini. Pagi pagi buta ia terjang untuk bersemangat berjualan kue putu. Membuat adonan terlebih dahulu,... 

  • Ada parutan Kelapa
  • Telur
  • Santan instan
  • Garam
  • Pengembang roti
  • Aneka tepung

Ia terlebih dahulu menyiapkan bahan bahan dan peralatan, agar tidak bolak balik ke dapur dan rasa lelahnya pun dapat dicegah. 

Ba'da subuh, tepatlah ia memulai semuanya itu, ia susun rapi di atas meja kesayangan nya, dan mulai meracik racik bahan bahan tadi... 

Setelah bahan sudah siap dan jadi, perlahan lahan mulai dikukus satu persatu, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun