Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Menjelang Malam Tirakatan

18 Agustus 2022   08:42 Diperbarui: 18 Agustus 2022   08:51 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seluruh warga sedang bergotong royong memasak untuk acara syukuran. Foto dari cendananews.com oleh Satmoko Budi Santoso

 Tidak mengapa, meskipun janur kuning belum melengkung dan nasi belum menjadi bubur, dan meskipun sudah terlambat memunculkan artikel ini, tidak menjadi patah arang untuk berbagi... 

***

" Mari ibuk ibuk, kita bagi tugas yuk, sampean nanti beli bahan bahan makanannya, sampeyan nanti menyiapkan lahannya dan sampeyan nanti menyiapkan segala peralatannya ya bu... Mari bu, langsung dimulai saja "

Mau heran... Tapi ini adalah ibu RT dikampung saya...! Silih berganti nya hari khususnya hari ini, seperti nya mentari pagi telah menembus dan menyinari sela sela rumah bu RT begitu juga hatinya. 

Entah apa yang terjadi padanya, ia begitu riang disertai sorak sorai semangat meriup dan berdegup kencang dihatinya yang biasanya kaku dan berdiam diri seperti batu. 

Ibu RT...! Pkl. 07.00 WIB, beliau melanglang buana, menyisiri rumah setiap rumah dan mengetuk pintu tiada yang terlewat... 

"Assalamu'alaikum, Mari bapak atau Ibu, nanti ikut menyemarakkan malam 17 agustusan ya... Sekalian kita tirakatan bersama, nanti saya ajak warga yang lain juga,... Sampun nggih bu, tak lanjut aja lagi biar cepet waktunya... Hehehe"

Begitu gigih dan penuh semangat dalam mengajak warganya...! Namun sayangnya, ia tak bisa lama lama karena harus bergegas dan pergi ke tetangga yang lainnya. 

Kaki nya hampir tersandung, hampir terpeleset... Hampir jatuh... Tak membuat ibu RT patah arang... 

Lautan diseberangi, lembah pun di Arungi dengan semangat api yang membara dan berapi-api. 

Seperti hari ini, mentari sudah semakin condong keatas, emak emak sudah siap dengan peralatan perang nya. 

Panci, Talenan, Wajan, Pisau, Sutil semuanya dibawa... 

"Nak... Tolong ambilkan panci yang besar itu, ibu, nanti minta tolong agar tomat nya dicuci ya, ini tikar nya mau ditaruh dimana bu?... "

Begitulah warga saling kompak dan bekerjasama merayakan tasyakuran HUT RI 77 yang notabene semua nya merayakan. 

Adzan diwaktu Dzuhur telah tiba, sejenak para warga sekaligus bu RT berehat dulu, bersih bersih dan menunaikan sholat berjamaah. 

"Ayo ibu ibu, bapak bapak dan para warga sekalian, kita istirahat dulu dan sholat, dilanjutkan nanti saja, agar keberkahan selalu tercurah dan terlimpah dalam acara HUT RI yang ke 77 ini".

Riap riuh kerukunan menyertai desa itu dan sejenak Mereka sholat berjamaah hingga tak terasa 1 jam telah berlalu hingga tiba waktunya pukul 13.00 siang. 

Para Bapak bapak juga ikut berdatangan , berbondong-bondong, gotong royong merakit dan memasang "Teratak" atau tenda acara hajatan. 

Lanjut,.... 

Dibagi tugas, agar waktunya efisien, ada yang bertugas merakit saja dan ada tugas untuk membuat menjadi utuh agar siap pakai. 

Anak remaja tidak mau ketinggalan, mereka inisiatif menghias pernak-pernik untuk HUT RI itu dengan bendera merah putih mini, kertas origami, pita merah putih. 

Waaah,..... 

Sudah terendus juga bau harum masakan ibu ibu,di antaranya... 

Seluruh warga sedang bergotong royong memasak untuk acara syukuran. Foto dari cendananews.com oleh Satmoko Budi Santoso
Seluruh warga sedang bergotong royong memasak untuk acara syukuran. Foto dari cendananews.com oleh Satmoko Budi Santoso
  • Sambal terasi
  • Sambal tomat
  • Sambal bawang
  • Ayam goreng
  • Lalapan
  • Dsb

Tidak banyak variasi nya, namun semuanya terlihat menggiurkan apa lagi nanti makannya bareng bareng dan beralaskan daun pisang. 

Tidak terasa, hari semakin Sore, saatnya warga untuk bersih bersih dan berehat sejenak untuk menunaikan sholat ashar dan maghrib dan silih berganti dengan orang yang menjaga tempat untuk Pusat HUT 77 RI tersebut. 

"Pengumuman... Diberitahukan kepada warga Dukuh Rinjani segera berkumpul dilapangan, acara tirakatan akan segera dimulai."

Kata warga setempat yang diumumkan dimasjid.... 

Warga seolah berbondong-bondong riap riuh datang dengan penuh khidmat dan bersyukur. 

Para warga mengadakan makan bersama setelah seluruh rangkaian acara selesai di HUT RI. Ilustrasi by Tribunnews. com oleh Trinilo Umartini
Para warga mengadakan makan bersama setelah seluruh rangkaian acara selesai di HUT RI. Ilustrasi by Tribunnews. com oleh Trinilo Umartini

Barisan putri sendiri dan Putra sendiri dan duduk secara melingkar membentuk lingkaran besar. 

Tak lupa, bintang kecil kecil berwarna putih bersinar, bulan separuh berwarna kuning keemasan cerah turut menghiasi. 

Segala menu masakan tadi juga sudah tersedia ditengah tengah lapangan yang disiapkan oleh para warga yang terhitung relawan

Acara demi acara tersusun dengan rapi,... 

  • Pembukaan
  • Sambutan sambutan
  • Membaca yasin
  • Membaca tahlil
  • Doa
  • Menyanyikan lagu Indonesia Raya
  • Menyanyikan lagu Syukur
  • Penutup
  • Makan bersama

Mata warga saling berbinar binar dirundung kebahagiaan dan rasa bersyukur yang amat dalam atas jasa para pahlawan terdahulu yang telah berjasa dan berjuang demi negeri ini. 

Mereka semua saling merengkuh dan bermunajat dengan khidmat yang ditujukan kepada para pahlawan,... 

Sejenak tangan tertengadah dan kepala tertunduk seraya berdoa dengan ihklas dan hati yang tulus dan penuh kekhusyukan... 


# Kamis, 18 Agustus 2022

# HUT 77 RI

# M. Erik Ibrahim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun