Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Debu Itu

13 Agustus 2022   06:02 Diperbarui: 13 Agustus 2022   06:25 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar by m. Liputan6. Com oleh Sulung Lahitani

Debu itu selalu saja hinggap ke cermin. Seraya ku ingin menanggalkan waktu tuk mengusap dan menyeka nya seperti baru. 

Debu itu terkadang menimpali kedua bola mata ini, sehingga pedih dan pandangan kabur mulai menerjang tiada ampun, terlebih jika mentari terik seperti berada 1 jengkal dengan tangan ini. 

Debu itu senantiasa tersirat dan menyingkap kebaikan darinya. Manakala air di cakrawala ini habis entah kemana. Bawah bumi maupun hujan yang tiada turun. Debulah bisa menjadi pengganti abadi nya. Bila bersih dan suci

Debu itu bisa disalah gunakan,tuk menaburkan benih-benih kebencian dari hasrat seseorang, agar tergerak dan terpuaskan hatinya, menyayat dan melukai seseorang

Debu itu, bagai mata uang... 

Setiap sisi bagai sawang sinawang... 

Aura kebaikan terpancar disana... 

Udang dibalik batu mengiringi dan terselip dalam murka... 

Dan Peribahasa juga mengatakan, 

Kalah jadi Debu, Menang Jadi Arang"... 

Intinya keduanya samalah merugi manakala keegoisan menggerogoti hati emasnya

Bersinar lah tanpa menjatuhkan, melenyapkan, melengserkan orang lain. Debu itu. Ya... Itulah penggambaran mu

# Debu itu ( Di hari hari minggu pagi dengan hawa dingin menusuk kalbu

# 13 Agustus 2022
Ilustrasi gambar by m. Liputan6. Com oleh Sulung Lahitani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun