Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengalaman Lomba Agustusan Meski ada Bumbu Tangis Menangis

9 Agustus 2022   10:11 Diperbarui: 29 September 2022   22:01 1866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak anak yang sedang lomba mengemudikan sebuah ban. Foto by Kabar lumajang.com oleh Ludviyatul Witri

lomba ini, kira kira pernah saya lakukan ketika memasuki jenjang TK atau taman kanak kanak. Setidaknya, lomba ini membutuhkan botol botol kaca kecil kemasan , pensil hingga tali rafia.

Memasukkan pensil kedalam botol bukan sebuah perkara yang mudah, apalagi saya dulu masih kecil dan biasanya suka nggak sabaran dan itu membutuhkan konsentrasi yang lebih.

-Ada sedikit bumbu Tangis di sini-

Saat itu saya sedang semarak dan senang gembira mengikuti lomba pensil tersbeut, dan kupikir pasti aku bisa memasukkan dengan cepat, tapi tak disangka dan tak diduga, entah berapa lama waktu yang saya habiskan, kok terasa sulit sekali, apalagi harus berkejaran dengan waktu dan teman teman sebaya.

Kaki sudah digunakan untuk lari sekencang mungkin....bagian perut yang sudah terikat dengan rafia yang dibawahnya ada pensilnya Penuh konsentrasi )....sebisa mungkin fokus dan tubuh berusaha terpaku ketika sudah sampai di atas botol....cucuran keringat dikeluarkan....teriakan penonton harus dielakkan agar tidak goyah...intinya segala daya upaya dilakukan..

Dan yaaah,,,,akhirnya setelah diupayakan dengan sekuat tenaga namun terlena dengan waktu yang disediakan, hingga teman yang lain yang lebih dulu memasukkan pensilnya. Saat ingat pada waktu itu, pada saat yang bersamaan harus memendam rasa kecewa dan hampir menangis...Tapi...ujung ujungnya tetap nangis juga....huhuhuhu....

  • Lomba Pecah Air dengan Mata tertutup Kain

Lomba Pecah Air dengan Mata Tertutup
Lomba Pecah Air dengan Mata Tertutup

Bahan yang digunakan untuk lomba ini adalah air yang sudah dibungkus plastik, sebuah batang daun pisang, tali rafia yang digunakan untuk menggantung diantara tiang yang satu dengan tiang yang lain.

Jika dibandingkan dengan lomba yang tadi, pasti lebih sulit ini dan tergantung faktor hoki. Lomba ini butuh pendengaran yang bagus untuk bisa mendengarkan intruksi dari rekan teman sekelompok yang lain.

-ayo maju terus....ke kanan sedikit...hop..hop...belok ke kiri, terus maju lagi lagi....belok ke kanan...ayo ayo...cepetan, iya maju lagi,..jangan belok belok....ayo pukul sekarang juga...-

begitulah kehebohan teman sekelompok saya yang lain beserta riap riuh penonton yang menggema. Berbicara tentang intruksi, ada hal yang lucu nih,....

Mata saat itu tertutup kain dengan begitu gelap nya, habis itu diputar putar tiga kali hingga keliyengan sedikit, habis itu disuruh berjalan. Intruksi dari teman dan suporter yang mendukungku. Eh....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun