Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat untuk Bejana Berisi Rendang dan Secangkir Teh Hangat

30 Juli 2022   13:31 Diperbarui: 30 Juli 2022   18:46 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Pixabay. Sabtu, 30 Juli 2022

Pelupuk mata ku bagai terhipnotis, terkena gendam manakala bejana itu melambai lambai dan salam sapa kepadaku

" Kemarilah, kopdar dulu bersamaku, jangan terburu-buru ". Desiran suara itu sampai ke gendang telinga membiaskan seberkas rasa nikmat

Potongan tipis dan dadu segumpal daging itu, kaya rempah, hampir saja ku lengang dan ingin melamun saja di Muara Pintar. 

" Aduhai, nikmat manakah yang kamu hendak dustakan". Hampir menitikan air liur

Dedaunan, wewangian ranting-ranting tanaman teh, nan dikeringkan, disaring dann terbelenggu dalam secawan teh celup itu. Makin menggoda.

Seruput satu kali... Dua kali... Tiga kali, terdentum sumringah di pintu pintu kalbu

Mengetuk perlahan, namun memberi rasa nyaman. 

Bisakah, bejana dan secangkir teh hangat itu itu, menyingkir saja sementara. Aku tak bisa berpaling. 

Sepucuk surat kulayangkan. Agar tak sepinggan lagi, agar tak secangkir lagi buaian aroma itu melenggang bebas di perut ku. 

Sudah lah, " Pak pos, hantar saja surat itu, untuk pertama kali! "

Untuk sementara. Ku kan beranjak pergi dan bergeming sendirian. 

Ayo... Perut, engkau tak boleh lunglai nanti letih, ayo... Pergilah bersamaku... 

Pergi... Dari sini... 

# Sabtu, 30 Juli 2022

Ilustrasi gambar oleh Pixabay. Sabtu, 30 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun