Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Angin yang Terkutuk

21 Juli 2022   08:33 Diperbarui: 22 Juli 2022   21:01 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin... Sang angin yang sepoi-sepoi juga mendukung tetangga nya itu yang membuat tidur kala semakin terlelap dan tak bergerak sedikitpun. 

Hanya... Terpaku... Terdiam... Dan bergeming.. Dan hanya helaan napas yang keluar dari hidungnya. 

Tetangga nya semakin dekat dengan kala dan menghampiri makanan yang dibawa kala tersebut dengan sangat pelan tanpa ada suara. 

" Ssst... Tetaplah terlelap dalam tidur mu ya, selamat menikmati tidur mu, dan lihat apakah setelah ini nanti kau akan bahagia"

Ujar tetangga nya itu dengan pelan seperti berbisik kepada kala sembari menuangkan serbuk yang nanti nya akan membuat tetangga nya mual mual dan pusing. 

Waktu semakin siang... Tetangganya itu langsung ingin segera beranjak pergi dan meninggalkan kala yang sedang terlena dengan tidurnya. 

Matahari yang kian menusuk kelopak mata kala, membuat nya ia terbangun dan segera ingin menghantarkan makanan kepada tetangga nya..

Ia bergegas berlari... Berlari... Dan berlari agar segera sampai... Dan tibalah ia setelah lima menit kemudian berlari.. 

Ia mengetuk pintu dan mengutarakan kalimat yang sopan agar tetangga nya tidak merasakan terusik dan bisa mempersilahkan masuk.. 

Ia segera menghampiri tetangga nya yang tengah berbaring dan memberikan makanan untuk nya

" Terimakasih, Nak, kebetulan sekali, aku belum makan dan kamu datang diwaktu yang tepat "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun