Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Sudah Terlanjur Tertawa di Atas Penderitaan Orang Lain

28 Juni 2022   13:51 Diperbarui: 29 Juni 2022   21:49 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pexels / Hafeisi

Muara pinta sepertinya harus ku selalu tengadah kan kepada mu. 

Air susu ku, kau justru balas dengan air tuba. Niat baik ku, kau acuhkan begitu saja. 

Tidak...! 

Mana mungkin...! 

Cukuplah,... Jangan engkau berdalih dengan senyum tipis dan lirikan kedua kelopak matanya nan tampak sumringah

Terbuat dari apa? 

Terbuat dari apakah hatimu? 

Seperti nya engkau tak bisa mengelak akan jerih payahku padamu

Ingat... Air Kincir kehidupan akan selalu ada

Tertawa lah...Tertawa jahat lah sesuka hatimu

Meskipun petir mengguntur dan mencoba menghempaskan bicara petuah baik untukmu

Semoga secarik kertas harapan tercurah kepadamu

Bicara

Semarang. 28 Juni 2022

M. Erik Ibrahim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Puisi: Doa Terakhir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun