Kabar burung...
Menjauhlah!...
Ingin ku menampar pipi ku sekali lagi
Supaya... Ini benar benar nyata
Cuti---sebuah rasa bersyukur istriku
Mengapa?.... Iya, karena aku bisa mendampingi mu ( lebih lama)
Tertawan di tempat kerja
Panik... Gelisah, bagaimana keadaan mu, apa gerangan kau di hilir sana
( Terkadang lembur juga)
Manakala kau berbadan dua
Seolah---kegundahan dan risau melanda
Di hulu ini, aku berdoa dan bermunajat kau baik baik saja. Tempat kerja ( sketsa dulu)
Mungkin ini Muara pinta ku untuk mu
Tidak...! Karena aku risau
Khawatir---bagaimana keadaan mu
Dan buah hati kita? ...
Mula mula hanya sekejap mata termakan poros waktu
Kini bisa ku temani hingga kau benar benar terjaga, dan teduh di dalam dekapanku
Suatu saat, jika engkau tak sanggup menahan rasa sakit dan buah hati ingin bergegas melihat dunia
aku...
Aku hadir dengan tentram
Sekarang...
Sekarang aku disini...
Menemanimu...
Jauh lebih lama
RUU KIA, semoga tidak isapan jempol semata
Hufft... Bergegas pergi menemui istri
melalanglang buana menyampaikan angin segar cuti melahirkan kepada istri tercinta
"Istriku...aku datang segera..."
( Tertawa, tersenyum tipis dan mata berbinar binar)
M. Erik Ibrahim
Semarang, Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: 8 Langkah Mudah Mengatasi WIFI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!