Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Caca dan Hari Raya

18 Juni 2022   19:44 Diperbarui: 18 Juni 2022   20:12 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Takbir sudah berkumandang---saatnya caca menggelar sejadah diatas ubin putih didalam masjid dekat rumah nya. 

Khusyuk.....! Sssst... Abaikan ia, jangan ganggu ibadah nya, biarkanlah ia berdoa dengan Poros waktu entah lamanya... 

Paripurna sudah segala rencana ibadah yang harus dilalui, saatnya caca pulang menunggu sebongkah daging datang. 

Ia pulang dirumah sepetak yang ia miliki yang sebenarnya peninggalan nenek nya dan tak terasa ,ia juga bergumam... 

"Mudah mudahan, hari ini caca beruntung dapat daging lagi, entah berapa lama ya...aku tak pernah memakan daging lagi.. aku lupa? "

Sesekali penat menunggu daging datang, ia mencoba mengistirahatkan jiwa raganya diatas dipan kayu sederhana dan berbaring disana. 

Begitu bergembira nya Caca, ketika apa yang ia idam idamkan datang juga sambil berbicara yang tak sengaja didengar oleh seseorang yang mengantarkan daging itu... 

Pucuk dicinta, ulam pun tiba, waahh... Terimakasih, akhirnya aku dapat daging juga.. Upss.. 

Seseorang yang mendengar itu langsung menutup mulutnya dan tersenyum karena tetap terlihat meskipun jari jemarinya mencoba menyeka dan menutupinya.

Caca----tak heran, karena caca adalah anak yang periang meskipun dibalik itu ia harus bergelut dengan masalah nya yang nanti nya akan datang. 

Tidak sabar....! Daging yang ia bawa, harus segera diolah, karena lemari pendingin, ia tak punya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun