Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Mulut Sedang Berghibah

8 Juni 2022   19:45 Diperbarui: 20 Juni 2022   18:58 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari pixabay / Arijitrex

Kebisingan dan gundah gulana, ketika sebuah kata kata berbisik menyayat mulai membuka tabir tabir kepalsuan. 

Bilik kamar Seolah ikut berdecak dan bergetar kencang menggema diantero jagat raya disertai risau tak terhingga

Mengapa tidak...! Bisa saja, secuil bisikan nan suara halus bisa melayangkan bencana tanpa pandang bulu hingga membabi buta

Seperti hari ini. Rasanya aroma aroma menyengat nan menyesakkan dada telah bercengkrama kepadaku

Bulu hidung nan biasa menghirup udara sejuk nan asri, kini harus ku tutup rapat hingga ke pori pori

Telinga...! Telinga juga tidak pernah absen untuk menyimak mulut demi mulut sedang beradu


Ghibah...! Alunan suara bisik bisik disertai lirikan tajam nan mengulik rasanya ingin ku timpa dan sumbang dengan sebongkah baru

Lihat....! Langit biru nan cerah saja bisa menjadi mendung, bagai muram dan ingin mengguntur mulut yang Berghibah itu

Ghibah bagai sulutan api yang bisa membawa bencana dengan muka durjana 


Karena nila setitik bisa rusak sebelanga dengan segelintir fitnah bertebaran dimana mana

Sssttt....! Jari jemari tangan mu gunakanlah untuk memberi wejangan pada bibir mungil mu

Seperti hari ini. Iya, nanti kedamaian gemah ripah loh jinawi disertai ketentraman hati akan datang kepadamu

Seperti esok...! Tahan ghibah sekuat tenaga mu dengan penuh harapan dan bayang bayang kecemasan bergelayut azab yang nanti bisa saja menimpa dirimu. 

Kini... Esok... Atau Nanti... 

Bacaan lain

Silakan bisa membaca Mengapa Harus Aku , Di Muara PintaSedikit Tips Mengatasi Rasa Sedih. Semoga dapat membantu- M. Erik Ibrahim

08.06.2022

M. Erik Ibrahim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun