Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terpaksa atau Tuntutan | Inilah Sebab dan Akibat Orang yang Memilih untuk Menyontek

25 Mei 2022   20:18 Diperbarui: 26 Mei 2022   08:54 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyontek adalah suatu perilaku seseorang yang menyalin jawaban dari seseorang yang lain pada saat menghadapi ujian dengan menggunakan cara cara yang tidak dibenarkan-Mc Cabe dan Trevano ( 2001 ) 

Kompetisi dan persaingan di dunia pendidikan memang tidak ada habisnya. 

Apalagi jika mengorbankan segala cara tentang bagaimana cara mendapatkan peringkat, nilai, hingga kebanjiran pujian dari orang orang. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk mendapatkan nilai yang bagus dan peringkat yang bergengsi, sebagian orang, siswa atau mahasiswa mengambil jalur pintas dengan cara menyontek

Latar Belakang Menyontek

Don't Judge Book it's Cover

Dari pepatah bahasa Inggris ini mengingatkan bahwa kita bahwa jangan menilai orang dari luar nya saja tanpa tahu pasti mengapa sebab orang melakukan itu, termasuk juga menyontek. 

Menyontek ini memang banyak menyita perhatian apalagi jika mengetahui penyebab mengapa seseorang melakukan tindakan itu, 

Berikut beberapa diantaranya

1. Tuntutan Orang Tua

Sebagai besar anak dinegeri ini pasti ingin membuat orang tuanya bangga. 

Tapi harus diingat, tingkat kecerdasan orang berbeda beda dan kadang-kadang tidak sesuai ekspektasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun