Jika dalam satu ruangan saja, semua anak ingin berlomba lomba mendapatkan nilai yang bagus apalagi jikalau mendapatkan hadiah dari sang guru atau dari pihak lain,...
Salah satunya adalah dengan menyontek.Tapi menyontek dalam situasi ini juga tidak mudah.
Karena biasanya anak yang sesama pintar hanya akan membagi hasil pekerjaan mereka ke sesama yang pintar saja.
Sebaliknya, jika anak itu jika dilihat dari peringkat nya saja sudah terbawah, memiliki kemungkinan untuk tak bisa bekerja sama dengan teman yang pintar dikelas tersebut.
Peringkat terbawah....! Ini kadang-kadang juga menjadi alasan mengapa harus menyontek dan mendapatkan pujian dari teman yang lain.
Akibat dari menyontek
- JUJUR : Rasa kejujuran dari hasil kemampuan dan kinerja sendiri menjadi luntur dan pudar
- KETERGANTUNGAN : Semakin dia terlena dengan mudahnya menyontek, apalagi jika nilainya juga lebih bagus, rasa kecanduan akan ia alami.
- PERCAYA DIRI : Ketika ia tergoda dengan teman yang menyontek dan nilai nya lebih bagus dan ia juga ingin mengikutinya, Rasa kepercayaan diri yang semula ia bangun untuk tidak menyontek menjadi buyar dan menjadi tidak yakin akan kemampuan nya sendiri
Budaya menyontek, apakah bisa dihilangkan?
Disini kesadaran dari siswa dan para siswa harus mereka tumbuhkan kembali tentunya.
Caranya bisa dengan kembali memperdalam dan mempelajari ilmu agama yang mereka anut.
Ini secara tidak langsung akan menjadi benteng, pondasi dan tiang kejujuran, dan secara perlahan nanti akan terkikis dari kegiatan menyontek tersebut.
Tak hanya itu, peran orang orang diluar sana dan orang tua turut berpengaruh dalam mendampingi dan menghimbau anak diluar sana untuk tidak menyontek.
Apapun alasannya , apapun caranya, menyontek adalah perkara yang harus berusaha kita hindari.
Gengsi...! Kadang rasa gengsi ini tidak bisa dihilangkan ketika berada di situasi sedang ujian atau ulangan dan ada teman yang menyontek.