Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terpaksa atau Tuntutan | Inilah Sebab dan Akibat Orang yang Memilih untuk Menyontek

25 Mei 2022   20:18 Diperbarui: 26 Mei 2022   08:54 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang siswa yang sedang mengikuti dan mengerjakan soal ujian. Foto via Info Komputer / Wisnu Nugroho. Rabu, 25/05/2022

Ingin nya mendapatkan nilai bagus, ternyata malah mendapatkan nilai yang kurang baik. 

Tentunya perasaan orang tua menjadi kecewa dan menuntut anaknya agar bisa mendapatkan nilai yang baik. 

Dibanding bandingkan!... Tentunya ini pasti sudah tidak asing dialami oleh anak dinegeri ini. 

Sampai tidak asingnya, ini sudah saya alami sendiri dan memang agak lelah ketika menghadapi nya

Apalagi jika dibandingkan dengan anak saudara, anak tetangga yang tingkat kecerdasan nya melebihi rata-rata.

Apa yang ia rasakan...! Yang pasti adalah tekanan batin...! Kecewa...! Sedih....!.... Minder hingga kehilangan kepercayaan dirinya sendiri. 

Jika seorang anak telah kehilangan rasa kepercayaan diri, terutama dalam kecerdasan menempuh pendidikan yang sudah ia lakukan semampu dia,... 

Akan tetapi tidak ada yang menghargai, tentunya ia berusaha mencari jalan pintas, ya apalagi kalau bukan menyontek. 

KECANDUAN...! Jika sudah terjadi seperti ini dan anak sudah terlena untuk menyontek, 

Butuh perjuangan yang ekstra dari seorang anak untuk melatih kejujuran nya kembali, karena ini merupakan perkara yang tentunya tidak mudah untuk dihilangkan. 

2. Kompetisi Antar Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun