Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Bisa Kuliah adalah Sebuah Keberuntungan?

12 Mei 2022   06:44 Diperbarui: 14 Mei 2022   02:55 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari informasi di laptop mengenai sesuatu, ( Kamis, 12/05/2022 ). Foto via charis. id/ Charis

hmm...kamu bisa kuliah .Itu karena hoki aja sih...

Pernahkah anda menjumpai kata kata seperti diatas termasuk di moment hari Lebaran ini? kata kata apalagi yang pernah anda dengar selain kata kata itu?. Atau bahkan anda pernah menemukan sebuah kata kata sindiran hingga kata kata merendahkan.

Bangku perkuliahan memang tidak semuanya bisa diraih untuk semua kalangan dan umur, tetapi bagi mereka yang memiliki niatan dan kemampuan untuk memilih melanjutkan pendidikan mereka itu.

Menempuh jalur untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi memang tidak membutuhkan biaya yang sedikit, justru sangat banyak hingga bahkan puluhan dan ratusan juta rupiah.

Apakah Bisa Kuliah Adalah Sebuah Keberuntungan ?

Jawabannya bisa jadi Iya ataupun Tidak, mengapa demikian ?...

  • Bisa Jadi Iya

Keberuntungan bisa datang dimana saja dan pada siapa saja, termasuk orang yang ingin berkuliah. tak bisa dipungkiri bahwa ada saja hal yang menghambat seseorang untuk tidak bisa kuliah atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Berbagai kendala yang mungkin saja terjadi

  1. Keadaan ekonomi yang belum memadai
  2. Faktor kesehatan
  3. Tidak di restui orang tua
  4. Prestasi yang belum mumpuni

Poin empat ini merujuk pada manakala jika seseorang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dan perekonomiannya tidak stabil, maka salah satu jalur masuknya adalah prestasi yang dimilikinya.

Apabila iya tidak memiliki sebuah prestasi, dan perekonomiannya kelas menengah ke bawah, memiliki kemungkinan untuk bisa berkuliah, kecuali ada pihak yang membantu atau lewat program beasiswa bidikmisi.

Beasiswa bidikmisi juga tak semudah itu didapatkan. Ada beberapa tahapan dan persyaratan yang harus dipenuhi meliputi kondisi rumah, listrik dan penghasilan kerja orang tuanya.

Tak sampai disitu, pihak yang bersangkutan yang ingin berkuliah akan kunjungi rumahnya oleh pihak bidikmisi untuk meninjau langsung lokasi calon peserta bidikmisi dan memastikan apakah benar benar layak atau tidak.

Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa daya tampung, kuota terbatas hingga tidak meratanya beasiswa bidikmisi yang disalurkan, membuat para siswa dan siswi SMA/SMK/MA kecewa dan membuat putus asa.

Maka tak heran jika ia mereka merasa minder dan berputus asa untuk tidak berkuliah saja.

Jadi bagaimana, Apakah Bisa Berkuliah Adalah sebuah keberuntungan ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari saya ajak berdasarkan apa yang saya lihat dan alami. Ini merupakan sebuah kejadian yang saya dan sahabat saya alami,

  • Beruntung ( Opini Pribadi )

Saya memiliki teman yang dari dulu hingga sekarang masih bisa berpapasan walau jarang bertemu. di lihat dari rumahnya, ia cukup mampu dalam perekonomiannya di karenakan rumahnya yang berlantai keramik, cat dan halaman yang luas.

Semasa di sekolah dasar, ia tak pernah absen pada peringkat di kelasnya dan dominan di peringkat pertama dari kelas satu hingga kelas enam SD. 

Tak hanya itu, ia juga memiliki kakak yang prestasinya hampir sama seperti dia yaitu mendapat peringkat pertama dalam kurun waktu kelas satu hingga enam SD.

Ia memiliki ayah yang juga seorang guru di sebuah satuan pendidikan ditempat lain yang memungkinkan ia untuk mengikuti jejak sang ayahnya tersebut,

Jadi Apakah Itu Sebuah Keberuntungan ? ...

Cerita ini bagai gayung bersambut, . Bagaimana bisa di katakan itu ?, Alasannya karena selain ayahnya seorang guru dan kondisi ekonomi yang mumpuni, ia juga memiliki prestasi yang memadai sehingga tidak heran ia bisa berkuliah.

  • Hampir Beruntung Tapi tidak Jadi

Kisah ini di alami oleh rekan kerja saya meskipun saat ini jarang bertemu akan tetapi masih tetap berkomunikasi. 

Mengapa dikatakan hampir beruntung tapi tidak jadi ?...

Cerita ini mungkin dapat membuat anda sedih, pasalnya, sebenarnya ia memiliki tekad dan keinginan yang kuat untuk bisa berkuliah, tapi saya akui, ia ingin patuh dan berbakti kepada orang tuanya.

Semasa kelulusan SMK ,orang tuanya berpesan agar dirinya tidak usah kuliah saja. Orang tuanya berkata begitu agar ia dapat membantu perekonomian keluarga dan adik adiknya juga.

Ia ingin kuliah karena semasa SMP dan SMK nya ia memiliki prestasi dibidang taekwondo dan karate hingga di tawari beasiswa hingga lulus oleh salah satu universitas yang mengadakan lomba lomba di bidang ke olahragaan tersebut.

Jadi terpaksa sudah, keinginannya harus ia kubur dalam dalam, mengesampingkan egonya dan mematuhi perkataan orang tuanya meskipun saat ini masih juga memiliki niatan untuk berkuliah. 

  • Bukan Keberuntungan

Kisah ini di perankan oleh saya sendiri sebagai pemain utama. Eehhh..he..he..he....

Niat untuk berkuliah bisa saja datang ke orang yang ingin dan mau untuk melanjutkan kuliah, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ketika orang tuanya mampu untuk membiayai, sang anak malah enggan kuliah dan ingin bekerja saja. 

mungkin terinspirasi dari pepatah ini,

Salah satu jalan meraih kesuksesan adalah dengan berkuliah, Tapi kuliah itu bukan satu satunya jalan saja, ada banyak jalan yang lain...

Stigma dan pandangan tersebut memang tak bisa dihindari dan ditolak bagi mereka yang ingin memilih bekerja saja. Tapi pada saat itu, memang dana belum ada dan mengajukan beasiswa pun ternyata belum beruntung.

Langkah yang saya pilih mengesampingkan ego, mengalah dan memilih untuk bekerja terlebih dahulu. Uang dari hasil kerja memang saya rencanakan untuk tabungan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi meskipun rekan kerja saat itu belum tahu maksud ku mengumpulkan uang.

Tapi ada juga yang mengatakan,

Uang dari hasil kerja aja sudah banyak, ngapain harus capek capek untuk lanjut kuliah untuk yang menghabiskan dana sebanyak itu ?...

Mendengar kata kata ini sebenarnya ingin ku tutup dan bungkam mulut seseorang itu, namun aku lebih memilih diam dan diam diam terus bergerak.

Tidak terasa, dana sudah cukup dan mumpuni untuk bekal kuliah, saya memilih untuk resign / mengundurkan diri dari tempat saya bekerja dulu.

Memang keberuntungan tidak selalu datang pada siapa, kapan dan dimana saja, tapi percayalah keberuntungan pasti akan menghampiri bagi orang yang berusaha dan benar benar gigih untuk kuliah.

Jadi faktor faktor orang yang memungkinkan bisa berkuliah menurutku adalah

  1. Memiliki prestasi
  2. Dana yang Memadai
  3. Support atau Dukungan Motivasi ( Meliputi dukungan dari orang tua, tetangga, sahabat dan lain lain )
  4. Adanya bantuan dari orang lain misalnya bantuan beasiswa
  5. Memiliki niat, tekad dan semangat yang kuat untuk bisa lanjut kuliah

Semua faktor itu tidak harus semua ada, akan tetapi bisa memiliki 3 atau hingga 5 saja itupun sudah cukup. tapi walau bagaimanapun, semua faktor itu saling melengkapi dan menunjang bagi orang yang memiliki keinginan untuk berkuliah.

Tetap semangat bagi anda yang ingin berkuliah, dan sempat tertunda atau berhenti bukanlah akhir dari perjuangan kalian

Semoga Bermanfaat,

***12 Mei 2022***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun