Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi : Kosong

6 Mei 2022   09:36 Diperbarui: 6 Mei 2022   12:34 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar by offidocs | Kosong

Langkah kaki seolah ingin menoleh pada tanah gubuk tua itu

Gelap gulita dan hitam menyelimuti runtuhan bangunan itu

Apakah tak ada segelintir manusia nan menyapa? 

Detak jantung bagai bergemuruh terdengar di telinga lebar ini

Gersang, hening, sunyi senyap bagai menyambut padaku

Bulu kuduk disertai desiran angin nan dingin menyeruak di pori pori kulit

Angan angan dan kaki seolah bersatu padu dan sejalan ingin tetap menyusuri

Meski kalbu, sanubari dan jiwa raga bergemuruh untuk pergi

Mengapa kesunyian mendera tempat ini? 

Apa yang menimpa bangunan itu? 

Mengapa tak terdengar suara apapun kecuali sekelibat bayangan dan jeritan samar samar? 

Apa yang terjadi sebenarnya?... 

-Penasaran..., 06-05-2022-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun