Rumah ini bagai gerah, pengap dan nampak panas semenjak kedatangan dia
Bola mata ini seakan ingin menyerah dan ingin terpejam saja selamanya ketika bersandingan dengan dia
Raut wajah seketika berubah menjadi masam saat ia bergumam
Kedua kaki ini sekelebat ingin beranjak berpindah ketika berpapasan
Gumpalan rasa benci mengapa mengitari Poros jiwa ini
Seakan ingin menetap selamanya di jiwa raga ini
Tapi, keheningan tiba tiba mendera mengguntur tubuh dan jiwa dan rumah ini
Senyap sunyi, sepi bersatu padu tanpa ada alunan lagu dari rindu