Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersenyum Palsu

14 April 2022   10:26 Diperbarui: 14 April 2022   11:14 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada langit nan cerah sumringah, hamparan muka ini menyeringai begitu dan gembira tak tergambar

Riap riuh suara burung tak henti hentinya terdengar dengan suara bisingnya yang menggejolakkan kalbu hingga tiada bergeming

Mata ini menyongsong kedepan sembari menikmati hamparan jalan yang penuh dengan alunan kedamaian, ketentraman nan siulan angin yang membuat merdu semakin terpancar dengan nyata adanya

Tapi, mata elang ini tak bisa dipungkiri ketika melihat aura wajah tak sedap dihati dan semakin menusuk kalbu yang membuat hati merintikkan air mata namun tak bisa saat itu juga

Senyum palsu jurus yang kutampakkan dengan segenap hati yang masih meradang bagai tak bisa menampik masa lalu yang terulang ulang

Rona kepiluan itu bagai terukir pedih yang bertubi tubi bagai tertimpa angin topan yang tiada henti

Senyum Palsu dan mata elang yang bergegas berpaling bagai unjuk gigi mewakili perasaan gundah gulana nan menyeruak di sanubari

Ilustrasi: https://pixabay.com/id/photos
Ilustrasi: https://pixabay.com/id/photos

14-April-2022



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun