Sanubari ini meskipun perih dan pedih ,aku tetap tak kuasa untuk tega kepadanya
Ku pikul dengan kedua tangan , ku genggam kanan dan kiri lauk pauk , sayur mayur, tak lupa satu gelas es tuk pelepas dahaga
Meskipun jiwa ini juga berdemo ,memberontak dan menggerutu bahwa aku lapar juga
Dan ku dengungkan dengan halus, ku akan tetap jadi sahabat karibmu meskipun kau menghantam ku lagi
Matanya berkaca kaca, berlinang air mata ,tertegun dan ia merasa terhina
Gumpalan penyesalan turut menyertainya sebesar gunung Uhud
Dan bertanya tanya dengan lirih, mengapa kau masih tetap menolongku ? .....