Kemana lagi tongkat kayu ini berkelana bersamaku
Perut ini sudah seperti tanah gersang nan tandus yang kosong dan penuh keheningan
Kaki ku sudah mulai lemas nan letih berjalan
Aku tak menyerah, aku harus tetap berjalan demi mengais rezeki dan lanjutkan puasa ini
Puisi alam : Sampan Kecil
Mengapa mata ini juga rabun seperti sudah jatuh tertimpa tangga
Detik waktu mengisyaratkan matahari akan terbenam
Tahan ya perut tandus ku, sebentar lagi kita akan berbuka meskipun entah dimana
Hati ini semakin pedih kerana sebutir makanan pun belum ada yang menghampiri
Puisi Permainan : Cublak Cublak Suweng
Jiwa raga mulai gemetar dan pandangan menjadi buram dan kabur