Jam dinding itu telah terdiam membisu entah lamanya
Sembari mata sipit ini menatapnya hingga pedih berlinang air mata
Raga bisu ini tak berdaya dan terbungkam dengan tatapan kosong
Seolah mulut ini tak ingin riap riuh dan enggan banyak omong
Tangan ini bagai gerah tuk segera mengepal dengan mata terpejam
Hidung ini bagai tak terbendung lagi tuk menghela napas sedalam-dalamnya
Kalbu di sanubari seolah, bergumam, berbincang dan berdebat
Nan hingga menimbulkan kesilapan yang begitu hebat