Seolah kedua bola mata ini tak tega dan tak mahir menatap
Berbagai perbincangan ia segani dan ladeni begitu saja
Tak terlintas sedikitpun angan angan buruk dia
Tak tergapai secuil pun prasangka negatif padanya
Puisi Erik : Namaku Erik
Raut muka polosnya mengisyaratkan aura santunnya
Senyum tipisnya bagai ketulusan nan terpatri di kalbu nya
Tapi, ia tak memungkiri ada jutaan rundungan cemoohan yang menimpanya
Lugu dan kepolosannya tak jarang dijadikan bahan olok olokan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!