Telinga lebarmu bagai tersumbat bongkahan batu
Alunan suara merdu yang ku lontarkan, kau tangkis begitu saja
Kau bagai membungkam secerca harapan kecilku
Tuk mengulurkan sebuah petuah untuk mu
Puisi Kehidupan : Roda Kehidupan
Awan menjadi gelap gulita nan muram durjana
Manakala kau justru balik melontarkan gunturan cercaan untukku
Lemah tak berdaya sudah jerih payah nan ku gelontorkan
Mata elang ini seolah ingin terpejam kerana hanya ada keputus asaan
Cemoohan sadismu bagai buat sayatan kecil di kalbuku
Tapi, Detik waktu masih senantiasa tertanam dihatiku
Ku takkan menyerah dan bergeming dalam diri
Hingga ada serpihan wejangan yang kau patri dalam dirimu
*Kepala Batu, 04 April 2022*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H