Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kedamaian di Kala Desiran Hujan

25 Maret 2022   08:15 Diperbarui: 25 Maret 2022   08:18 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/bunga-hujan-tanaman-alam-mekar-180869/

Kedua bola mata kutengadahkan ke atas

Seraya menatap langit dengan begitu was was

Gumpalan kabut putih itu seolah murung

Isyarat tanda langit menjadi mendung


Setitik air satu persatu mulai turun

Seakan berbondong-bondong ingin terjun

Menyusul desiran angin yang begitu kuat

Seakan membuat hati panik terperanjat


Air , angin dan sejuk seraya bersatu padu

Menghadirkan suasana bergejolak di kalbu

Kedua lubang hidungku seolah menghayati

Begitu indah ciptaan Tuhan yang satu ini


Aura kedamaian begitu terpancar dalam kalbu

Seakan hati ini tenang dan tak menggebu-gebu

Lain lagi jika tanah tandus itu terbasaahi

Seakan bergeming hati nurani ini

Angin yang sejuk dan pohon yang rindang

Begitu menambah suasana betah memandang

Rasanya tak ingin pindah dari situ

Meskipun kedinginan menyelimuti tubuhku


Kusudahi saja puisi ini kerana hujan telah reda

Dengan detik detik waktu sebagai isyarat tanda

Sebentar lagi pelangi menawan akan datang

Sembari buat teh hangat dulu tuk memandang

*...Semarang, 25/03/2022...*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun