Salam kompasianer, Siapa saja sih yang yang terkena dampak akibat dari masa pendaringan ini ?
Siapa saja sih yang merasa kesulitan ekonomi dengan masa pendaringan ini ? pertanyaan itu, saya yang mengalaminya.
Banyak sekali dampak yang terjadi akibat masa pendaringan ini bagi saya, terutama bagi saya yang harus kuliah sambil bekerja.
Bacaan bermanfaat : "" Dijadikan artikel pilihan dan utama"
Dulu pada saat belum ada kasus covid 19, tepatnya akhir 2019 , pada waktu itu, saya baru lulus sekolah menengah atas.
Ketika itu, saya ceritanya ingin melanjutkan kuliah, tapi apa yang terjadi, takdirpun berkata lain.
Saya tidak bisa memaksakan kehendak saya untuk kuliah yang pada waktu itu karena kondisi perekonomian saya belum stabil.
Akan tetapi saya masih ada niatan untuk tetap kuliah, tapi alhasil saya mendaftar kuliah tidak terima.
Bacaan unik : " Uniknya burung merak"
Kemudian memasuki tahun baru yaitu tahun 2020, saya bertekat lagi untuk pelanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi.
Namun apa daya saat itu, ketika aku mendaftar lagi, tepatnya mendaftar di salah satu PTN, alhasil tidak diterima juga.
Disitu saya sambil berkata dalam hati
" Duh...susah sekali ya mendaftar di PTN " .
ketika itu saya hampir putus asa dan kehilangan harapan. kemudian pada saat itu saya tidak menyerah .
Selang satu bulan, saya ditawari kerja oleh bude meskipun niat hati pada saat itu berharap untuk kuliah.
Dan singkat cerita saya bekerja dibude saya selama 5 bulan disana. banyak sekali pengalaman yang bisa aku dapatkan ditempat rumah makan bude saya .
Terlebih lagi bude saya seorang penjual makanan yang lauknya bisa ayam, belut, telur ikan nila, ikan lele, tahu tempe, dan lain sebagainya.
Disitu memang rumah makan bude saya termasuk penjual makanan penyetan.
Disana saya banyak menemukan berbagai pengalaman yaitu bagaimana cara mengawetkan kol biar tetap tetap segar.
Ternyata caranya mudah sekali sahabat. waktu itu bude saya pernah bilang pas aku lagi kerja disana,
" Kamu tau nggak, caranya sayuran kol biar tetap awet gimana ". tanya budeku,
lalu aku menjawabnya
" Nggak tau bude ". ucapku penuh dengan kebingungan.
Dan pada saat itu budeku langsung mempraktikkan caranya supaya kolnya bisa tetap segar.
Ia mengambil sebuah ember yang berisikan air, habis itu dia mengambil kol, tapi kolnya dipotong potong dulu hingga ukuran yang lebih kecil.
Lebih spesifiknya seperti disuwir perlembar lembar, habis itu dipotong dan dibagi menjadi dua bagian.
Kemudian, setelah kol itu dipotong, budeku memasukkannya kedalam air, dan ia menunggunya selama beberapa menit.
Dan setelah menunggu beberapa menit, kol tersebut ditiriskan, dan ternyata benar , setelah ditiriskan beberapa saat, kol tersebut menjadi segar kembali,
Meskipun pada awalnya sebelum direndam, sayur kolnya agak layu.
Nggak hanya pengalaman itu saja, saya juga mendapatkan pengalaman baru bagaimana cara memotong ikan nila dan lele yang pada saat itu aku belum tahu caranya.
Setelah mencermati caranya, aku langsung mempraktikannya meskipun agak gugup karena dilihat oleh budeku
Dan akhirnya berhasil meskipun belum sempurna potongannya karena potongannya masih ada yang tidak rapi.
Banyak sekali pengalaman yang aku dapat disana, dan setelah 3 bulan berlalu, aku memutuskan untuk mengundurkan diri, karena aku sudah mendapatkan pekerjaan yang baru.
Oh ya sebagai pengingat, aku selama bekerja dibudeku juga aku sembari dengan cari cari pekerjaan di Internet, dan singkat cerita, aku menemukan pekerjaan di Internet dan aku bekerja selama 1,5 tahun disana.
Tapi pada saat itu, aku juga masih ingin memiliki niatan untuk kuliah dengan tabungan hasil uang kerjaku dulu.
Singkat cerita, ditahun 2021 ini aku mencoba mendaftar di PTS. dan akhirnya diterima meskipun aku masuknya pada masa pendaringan ini.
Dan ketika masa pendaringan ini, malah semakin sulit untuk mendapatkan uang karena aku sebelum kuliah, aku sudah resign dari tempat kerjaku dulu dan memutuskan untuk kuliah.
Aku mencari ide bagaimana ya caranya untuk membayar uang kuliah, sambil terus mencari ide dan mencari.
Dan alhamdulilah pada waktu itu ibuku memberi saya ide untuk berjualan disekolahan adik saya yang masih SD. Tapi pada saat itu saya belum kepikiran mau buat makanan apa yang cocok untuk anak sekolah SD.
Ibu saya juga membantu saya mencarikan ide tentang makanan apa yang cocok untuk dijual di sekolahan adik saya.
Setelah memikirkan ide apa untuk berjualan nanti, akhirnya ibu saya mendapatkan idenya yaitu berjualan sosis bakar.
Waktu itu saya juga masih ragu tentang ide ibu saya tersebut, dan sambil termenung memikirkan
" kira kira nanti laku nggak ya", ucapku dengan penuh keraguan.
Tapi pada akhirnya saya memberanikan diri untuk mencoba jualan sosis bakar kesekolahan adikku dengan cara dititipkan dagangannya disana.
Dan alhamdulillah, tanpa disangka sangka, dagangan saya laku keras disana, dan saat itu saya senang sekali.
Setelah itu, saya juga memikirkan, gimana ya kalau aku tambahin aja jualan sosisnya, biar untungnya makin banyak.
Dan alhasil aku mencoba membuat lebih banyak lagi dan ternyata tanpa disangka sangka habis juga dagangan saya.
Seketika pada waktu itu saya senang sekali dan sambil berkata
" Ku pikir, masa pendaringan yang sulit ini, akan tetap sulit juga perekon0mianku, ternyata aku salah, justru aku malah mendapatkan jawabannya dengan berjualan sosis bakar dan untungnya yang lumayan ".
ucapku dengan penuh terharu dan senyum tipis.
Dan akhirnya saat ini aku masih berjualan sosis bakar yang kalau dipikir pikir, untungnya lumayan bisa bayar UKT meskipun ya belum memenuhi pembayaran UKT ku.
Akhirnya aku makin semangat dengan melanjutkan kuliahku di masa pendaringan ini.
Tak hanya berkuliah saja, aku juga memutuskan untuk berjualan di masa pendaringan ini untuk memenuhi kebutuhan hidupku terutama kebutuhan kuliah.
Mengingat masa pendaringan ini yang juga belum tentu kapan habisnya.
Dan saya akan tetap optimis berjualan meskipun dimasa pendaringan yang sulit ini yang sekarang apa apa harga naik terlebih lagi nanti ketika menjelang bulan ramadhan.
Nah sahabat kompasianer, untuk sahabat sedang berjuang memperbaiki ekonominya, tetap semangat dan pantang menyerah.
Kalian nggak sendirian kok, ada aku yang juga masih berjuang memperbaiki perekonomianku di masa pendaringan yang sulit ini dan tidak menentu.
Meskipun masa pendaringan ini tidak menentu, kalian harus tetap optimis dalam melewati hidup ini.
Karena nanti kemudahan akan datang diwaktu yang tepat yang dibarengi niatan sungguh sungguh untuk berubah dan berusaha memperbaiki perekonomian kalian.
Tetap jaga kesehatan sahabat kompasianer walaupun dimasa pendaringan ini, tetap melakukan olahraga disela sela waktu kalian.
Tetap semangat dalam menjalani hidup. salam kompasianer, salam kompasianer, salam komapsianer... .. ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H