Mohon tunggu...
Erik_Ibra25
Erik_Ibra25 Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🥳🥳😅Halo semuanya... Terimakasih sudah kasih saran , follow dan apresiasinya... 🥳🥳🌱

Meskipun pilihan tetapi tetap berusaha untuk Headline. Semangat 🥳🥳🌱🥳🥳

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sepucuk Surat yang Ditinggalkan di Halaman

30 April 2023   07:23 Diperbarui: 30 April 2023   07:31 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: sebuah kampung halaman. | Dok. Dodiek Dwiwanto via artikel.rumah123.com

Melukis pada pagi ini, kisah cerita tentang rindu sepanjang angan dengan sekadar tatap layar untuk kau disana

Iya.. Kampung halaman sekaligus masa kecilku. Rinduku saat ini terbawa angin menuju kampung halaman itu. Entah sampai ataupun tidak? 

Sepucuk surat telah kubuat ini, sekaligus perantara kenangan sebelum bertemu. Keasrian, kesejukan, rindang melebur jadi satu disana

***

Luapan rindu yang dikemas menjadi kenang, seolah sudah tak tertahan untuk di utarakan. Kamu yang disana, apakah begitu? 

Sepucuk surat, rasa ingin "balek kampung "sembari menata hati sebelum kembali lagi? 

pundi-pundi rezeki mudah-mudahan selalu senantiasa tercukupi tuk dibawa ke kampung halaman seorang diri. 

***

Jauh di mata dekat dihati... 

Itulah rindu...! 

Malu-malu kucing... 

Ingin kembali atau mengurungkan niat berdenting... 

***

turut berpindah sejenak terbawa semilir angin yang ber sajak-sajak. 

Entahlah.... ingin ku melihat dengan sudut pandang yang berbeda. 

Diantara sinar tabir Surya yang menyala-nyala, bagaimana mungkin ku tak terkesima

****

Kamu yang disana  (kampung halaman)! 

Mungkinkah kau juga rindu denganku? 

Seberapa besar? Seberapa berat? Seberapa mendalam rindumu? 

Aku harap setara denganku disini. 

***

Sebelum "balek kampung", ku tutup rapat rumah peraduan dulu sebelum ku tinggal lama.. 

perencanaan demi perencanaan ku bangun dengan tiada bersua maupun ber leha-leha. 

***

Nantinya, kampung halaman ku arungi dengan secuil angan ku sambangi. 

Sanak keluarga, orang-orang terkasih, tetangga menggemaskan... 

tak sabar....! 

Begitu juga kah denganmu?... 

****

menjulang tinggi mengakar kuat itu adalah rindu yang muncul kembali setelah mati rasa. 

Itulah yang senada dengannya dan kampung halamanku

Kembali di hari yang fitri, bermaaf-maafan untuk mensucikan diri dan hati, penyambung silaturahmi. 

***

Merindukan hidangan favorit tersajikan.... 

Mengabadikan Potret diakhir pertemuan. 

Tidak sabar, apakah tetap dikampung halaman saja atau kembali kerumah peraduan!

Baca Juga : Akankah Admin Kompasiana klarifikasi?

Baca juga : Hari sabtu Nih, liburan di Pantai Slili Bisa jadi hiburan

Baca Juga : Menyingkap baju Lebaran versi cinta Laura

---

Demikian dan Salam literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun