semilir angin mulai memagut dan terjerembab didalam debu angan yang tak pernah sampai
Senantiasa angin mengawali kesannya dengan aura sepoi-sepoi, sejuk dan asri di kala hati sedang menepi
Daku coba menambal rasa luka yang tertinggal, meskipun asa sedikit memilukan
***
Bergeming meramu seduhan kopi dunia, begitu hitam namun manis jika tertuang gula didalamnya
***
Serpihan menawan angin dari luapan elegi yang begitu getir bagai tinggi menjulang semampai hingga tak sanggup menjamah nya
Ku tak menyangka, dibalik pantainya yang elok, tersimpan bunyi sendok beradu dan bejana menggema memberi aura menggelora
Siapa sangka? Siapa nyana ? muslihat mulai terlihat dan alam alam hitam legam mulai bergumam
***