Mohon tunggu...
Erikson Fernando Sirait
Erikson Fernando Sirait Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Theologia semester 5 di STT Trinity Parapat

Selanjutnya

Tutup

Film

Waspada Film-film Tuhan Yesus

13 Mei 2023   07:27 Diperbarui: 13 Mei 2023   07:36 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Selain kita bisa melihat kisah Yesus di Alkitab atau dibuku-buku bahkan yang diceritakan oleh para teolog, Pendeta, Guru, Orang Tua kita juga bisa melihat kisah Yesus melalui flim-flim yang sudah dibuat. Bahkan kebanyakan orang lebih suka melihat kisah Yesus dari flim, karena akan mempermudah imazinasi kita. Tak bisa dipungkiri banyak kisah-kisah Yesus yang tidak sesuai dengan injil, baik itu yang dikatakan para teolog-teolog, buku-buku, bahkan banyak difilm-film yang melecehkan kehidupan  dan pelayanan Yesus. Dalam beberapa film itu fakta kesejarahan Yesus yang hidup diputarbalikan. Tapi tidak semua film tentang Yesus yang bisa dikatakan menyimpang ada juga beberapa flim yang sesuai dengan apa yang tertulis di dalam Kitab Injil.

Pada tahun 1961 dibuat sebuah film kolosal yang berjudul "King of Kings". Film ini menceritakan latar belakng sejarah ketika Jenderal Pompey dari Romawi menyerbu Yerusalem, pemerintahan Kaisar Agustus yang mengandakan sensus, Raja Herodes yang menyuruh membunuh bayi-bayi, sampai dengan kebangkitan Yesus. Pelayanan Yesus digambarkan dengan sangat jelas, termasuk pencobaan Iblis, Khotbah di Bukit, dan Doa Bapa Kami. Meskipun ada tambahan cerita di sekitar tokoh Barabas dan Lucius, secara keseluruhan cerita dalam kisah ini mendukung narasi dalam Injil Kanonik. Injil Kanonik adalah inji-injil yang selaras dengan iman Kristen. Injil Kanonik itu meliputi Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, Injil Yohanes. Ada juga kitab-kitab non-kanonik yang tidak selaras dengan Iman Kristen, yaitu kitab Barnabas, kitab Yudas, kitab Thomas,dll.

Pada tahun 1965, sebuah film  berjudul The Greatest Story Ever Told dibuat. Berbeda dengan film King of Kings, film ini lebih berfokus pada kehidupan dan pelayanan Yesus mengingat tambahan cerita Barabas dan Lucius. Meskipun diawali dengan kisah kelahiran Yesus, alur film ini lebih menekankan pada kisah pelayanan Yesus dan isi khotbah-khotbah Yesus, seperti Khotbah di Bukit, ajarannya yang mengharukan dan Doa Bapa Kami. Selain itu film ini juga menceritakan kisah masuknya Yesus ke Yerusalem, bagaimana Yesus memberitakan ayat-ayat dari Mazmur 23 di Yerusalem, bagaimana Yesus mengambil sakramen, bagaimana Yesus  berdoa di Taman Getsemani dan bagaimana Dia kemudian diadili, penyaliban dan kebangkitan. Musik yang melatar belakangi film ini juga bagus sekali, seperti "Messiah" dan Halleleya

Film-film semakin banyak di produksi, seperti pada tahun1977 film Tuhan Yesus di buat dengan judul "Jesus of Nazareth". Film ini berdurasi lebih dari 6 jam. Film ini bercerita tentang sekitar kehidupan dan pelayanan Yesus. Film ini dimulai dengan kisah pertunangan Maria dan Yusuf, dilanjutkan dengan kelahiran Yesus, penyunatan Yesus, pelayanan Yesus, sampai kepada pengutusan para Muris-murid. Film ini juga menghadirkan detail-detail cerita dan ajaran Yesus  yang diucapkan kata per kata.

Ketiga film diatas berorientasi pada Injil Kanonik, pada tahun 1973 muncul film yang kontroversial, yang berjudul "Jesus Christ Superstar". Setelah itu pada tahun 1988 muncul film "The Last Temptation of Christ" yang melecehkan penyaliban Yesus. Film  "Jesus Christ Superstar" yang disutradarai oleh Tim Rice dan Andrew Lord Weber adalah film yang menghadirkan interpretasi modern tentang Yesus dalam bentuk opera rock. Film itu sendiri tidak mengandung narasi alkitabiah tetapi mengambil kutipan darinya dan kemudian menerima interpretasi musik dari sebuah opera rock. Film tersebut menyatakan bahwa Yesus meragukan perannya sebagai Juruselamat. Namun, Yudas digambarkan sebagai murid yang tidak bersalah dan malah disorot sebagai pahlawan yang dikorbankan oleh Yesus. Pada akhirnya, Yesus mati dalam keadaan frustrasi dan gagal.Para pengikut Yesus sendiri digambarkan  meragukan peran mereka dan merasa bahwa mereka  tidak boleh mati bersama mereka. Di akhir video, digambarkan bahwa para murid yang kecewa dengan penyaliban Yesus, pulang dengan putus asa dengan bus. Selain itu yang lebih parahnya lagi di film ini digambarkan bahwa Maria Magdalena berpacaran dengan Yesus.

Film "The Last Temptation of Christ" yang diambil dari novel karya Nikos Kazantzakis, lebih melecehkan dari pada film sebelumnya. Dalam film ini digambarkan bahwa dirin-Nya dirasuk suara Tuhan atau iblis sehingga Yesus berkata "Lucifer is inside me!". Selain itu Yesus mengakui diri-Nya sebagai pembohong dan orang munafik. Lebih paranya lagi di film ini Yesus digambarkan mengalam frustasi menghadapi dorongan seksual sehingga Ia mati penasaran. Ia digambarkan telanjang sambil melamunkan pernikahan-Nya dengan Maria Magdalena, setelah Maria Mangdalena meninggal, Ia menikah dengan Maria, saudara Marta dan selagih menikah dengan Maria, Ia berselingkuh dengan Marta, kemudian Yesus memiliki beberapa Anak.

Selain film-film tersebut, banyak juga film-film best seller yang dibuat sesuai dengan aktualitas kitab suci kanonik, seperti film "Jesus" dan "The Passion of the Christ".

  Film "Jesus" karya Bill Bright, pendiri Campus. Crusade for Christ, dibuat  tahun 1978 dan dirilis setahun kemudian. Film ini dipersiapkan dengan matang, juga dengan partisipasi 500 ahli yang memimpin program selama lima tahun untuk mempersiapkan film tersebut. Dengan kata lain, film ini bukan sekedar film hiburan, melainkan film penginjilan yang telah diterjemahkan ke dalam 800 bahasa dan ditonton oleh lebih dari satu miliar orang.

Pada tahun 1990-an, muncullah film "The Passion of the Christ", yang juga best seller, yang disutradarai bintang film Mel Gibson. Film ini mendapat pujian dari Misionaris Billy Graham dan juga Paus. Film ini tidak hanya diputar di bioskop, namun di gereja-gereja. Film ini hanya menyoroti pergumulan Yesus di Taman Getsemani  hingga ke Golgota melalui jalan salib. Sebenarnya film "The Passion of the Christ tidak dapat dikatakan sebagai film yang sepenuhnya bersumber pada Alkitab. Banyak juga adegan yang bertentangan dengan Alkitab, seperti jawaban iblis atas doa Yesus di Getsemani, Yudas yang dilempari batu oleh anak-anak dan disaksikan lansungoleh iblis, dan mata orang jahat yang disalibkan  dipatuk burung, dll. Dua  jam dari film tersebut dikhususkan untuk menyoroti hasrat berdarah Yesus  dan hanya tiga puluh detik yang dikhususkan untuk menyoroti Yesus yang bangkit. Dari hasil penjualan film ini, sangat besar keuntungan yang didapat, sehingga Gibson membuat film baru yang berjudul "Savege"(biadab). Mel Gibson sendiri pernah ditangkap karena mabuk dan mengisap narkoba.

Yang lebih disayangkan  adalah film "Gospel of John" dirilis di tahun yang sama. Film ini dibuat dengan cukup profesional dan menarik, meski hanya menyajikan seluruh Injil Yohanes. Namun, film tersebut tidak laku dan hampir diabaikan oleh orang Kristen dan gereja. Film lain yang lebih berbobot dari segi penelitian sosiologis dan sejarah adalah film "Son of God". Film itu  berusaha memberikan penjelasan secara sosiologis sejarah, dan ilmiah mengenai kehidupan Yesus yang terjadi pada abad pertama.

Semua film-film yang sudah dipaparkan di atas adalah film tentang Tuhan Yesus, film-film itu ada yang sesuai dengan Injil dan ada juga yang berbanding terbalik dengan Injil. Oleh karena itu jika kita menyaksikan sebuah film tentang Yesus, kita harus memiliki pendirian yang teguh, supaya jika terjadi ketidak sesuain maka kita tidak diombang-ambingkan. Kita juga bisa mengambil hal-hal baik yang terkandung dalam suatu film dan tidak sembarangan merekomendasikan film kepada orang di sekitar kita dan selalulah waspada.- Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua.

sumber: Menggugat Yesus buku karya Ir. Herlianto M. Th

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun