Mohon tunggu...
Erikson Fernando Sirait
Erikson Fernando Sirait Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Theologia semester 5 di STT Trinity Parapat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Sosial Mukjizat Yesus Mengubah Air Menjadi Anggur

13 Mei 2023   06:20 Diperbarui: 13 Mei 2023   06:24 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keajaiban yang dilakukan Yesus berbeda penyebutan, dalam Injil Sinoptik Istilah keajabain ini digunakan kata Mukzizat sedangkan dalam injil Yohanes memakai Istilah tanda. Tanda pertama yang dilakukan Tuhan Yesus yaitu Air menjadi Anggur yang terjadi di Kana. Pada saat perkawinan di Kana, Yesus dan murid-murid-Nya diundang untuk mengikuti acara Pesta tersebut.

Perikop dalam Injil Yohanes 2:1-11 menceritakan peristiwa air menjadi anggur sebagai mujizat yang pertama dilakukan oleh Yesus pada saat perkawinan di Kana. Dijelaskan bahwa Yesus dan para murid diundang ke pesta itu, sedangkan ibu Yesus sudah terlebih dahulu berada disana (Yoh 2:1-2). Hal ini bisa dimungkinkan bahwa keluarga mempelai saat itu merupakan saudara dari Maria ibu Yesus kebiasaan ini sering dilakukan kalangan keluarga mempelai pada waktu itu.

Peristiwa Perkawinan tersebut ada hubungan Sosial dengan Maria Ibu Yesus. sebab Maria mengatur urusan dapur. Pernikahan dalam konteks Yahudi dilakukan sepanjang minggu (7 hari) dan tuan rumah biasanya akan mengundang sebanyak mungkin orang, bahkan pernikahan pada saat itu merupakan sukacita yang akan dialami juga oleh seluruh kampung di mana pernikahan itu berlangsung dan dalam hal ini tuan rumah memiliki kewajiban untuk menyiapkan seluruh kebutuhan kelangsungan pesta, adalah hal yang memalukan jika mereka kehabisan persediaan sepanjang pesta.

Salah satu kebutuhan yang harus ada dalam pesta pernikahan adalah anggur, namun dalam pesta pernikahan di Kana ini kehabisan anggur. Dalam tradisi rabinik, anggur merupakan tanda sukacita, ketiadaan anggur dianggap ketiadaan sukacita, bahkan menyambut tamu dengan anggur merupakan tugas suci setiap orang dan keluarga, Barclay menyebut bahwa orang Yahudi tidak minum anggur untuk mabuk (karena mabuk oleh anggur adalah sebuah kehinaan), melainkan mereka minum angur yang dicampur dengan air. Masalah kehabisan anggur ini pasti akan menimbulkan rasa malu, dan mungkin juga mereka dituntut kepengadilan jika apa yang mereka hidangkan tidak lengkap. jika ini tidak teratasi maka sangat luarbiasa malunya, karena akan menjadi bahan perbincangan lokal dan keluarga besar. Akibat selanjutnya barangkali akan mempengaruhi keharmonisan keluarga besar karena kurangnya mempersiapkan pesta dengan baik, akan ada banyak salah sangka atau malah penghakiman yang akan didapat oleh tuan rumah pesta.

Walaupun Maria tidak mengetahui bagaimana nanti respon Yesus, Maria tetap teguh untuk bertindak dalam hal ini memerintah para pelayan melakukan apa yang nanti Yesus katakan. Maria meyakini benar bahwa Yesus mampu menolong dan menyelesaikan masalah yang sedang terjadi, Maria meyakini dan percaya Yesus juga mau melakukan hal ini. Karena bagaimanapun juga mujizat terjadi karena adanya keterlibatan Allah yang bertindak dengan inisiatif-Nya sendiri berdasarkan kedaulatan Allah yang berkuasa atas umat.

Peristiwa Yesus melakukan tanda-Nya yang pertama dengan mengubah air menjadi anggur bukan didasari karena adanya hubungan keluarga atau ikatan darah antara Yesus dan Maria, tetapi Yesus melakukan mujizat-Nya murni karena kedaulatanNya sebagai Allah dan menyatakan kehadiran-Nya di tengah umat-Nya dan berdasarkan kedaulata-Nya bukan karena adanya desakan dari manusia.

Setelah air diubah menjadi anggur, masalah dipesta pernikahan di Kana terselesaikan, bahkan semua orang takjub akan Yesus, yang dimana juga rasa anggur yang diubah itu jauh lebih baik dari anggur yang pernah dirasakan. Seandainya Yesus tidak ada di pesta pernikahan dan tidak melakukan muzijat-Nya, yaitu mengubah air menjadi anggur maka akan terjadi masalah sosial yang begitu besar akan terjadi kepada keluarga yang mengadakan pesta, seperti rasa malu, karena seperti yang sudah diketahui bahwasanya anggur sangatlah penting, terlebih karena anggur melambangkan sukacita dan penyucian, maka jika tidak ada anggur, pasti berakibat fatal. Bahkan bisa dibawa sampai kepengadilan, namun karena Yesus melakukan muzijat tersebut, pernikahan di Kana bisa diselematkan.

Dari peristiwa ini bisa kita melihat dari sisilain yang Yesus lakukan ini, tidak hanya menunjukkan ke-Allahannya saja, karena melakukan sesuatu yang diluar kemampuan manusia atau muzijat, atau bahasa yang digunkan disini adalah simeon(tanda) namun berdampak besar dalam kelangsungan sosial dan ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus bukanlah Manusia yang anti sosial, seperti yang terjadi saat ini ada anggapan  yang mengatakan bahwa jika kepesta merupakan suatu hal yang tabu dan bersifat duniawi, namun melalui tulisan ini kita bisa melihat nahwa anggapan yang demikian adalah salah. Pernikahan di Kana dengan menyediakan anggur merupakan budaya diwilayah itu, dan dari sini kita bisa melihat bahwa Yesus berbudaya dan menyetujui budaya, tidak seperti sebagian dari persekutuan-persekutuan Kristen yang meninggalkan budaya karena dianggap suatu hal yang tabu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun