Mohon tunggu...
Eri Irawan
Eri Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bimbingan dan konseling pendidikan Islam Universitas Pelita Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tingkat Stres di Dunia Kerja

25 November 2024   05:55 Diperbarui: 25 November 2024   10:00 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/1GUeKhgCS26mW3LF8

Ringkasan Persentase Stres di tempat kerja merupakan fenomena umum yang  dialami oleh pekerja di berbagai industri.

 Berdasarkan berbagai survei dan penelitian, tingkat stres di tempat kerja terus meningkat, seiring dengan tuntutan pekerjaan, tekanan tenggat waktu, dan ketidakpastian finansial.

 Menurut data dari American Institute of Stress, sekitar 83% pekerja di dunia melaporkan perasaan stres di tempat kerja, dan 25% di antaranya menderita stres ekstrem.

 Berdasarkan survei Qerja tahun 2023 di Indonesia, 73% karyawan percaya bahwa kerja keras adalah penyebab utama stres, disusul dengan hubungan antar manusia yang buruk dan kurangnya pengakuan dari perusahaan.

 Tingkat stres juga berbeda-beda menurut spesialisasi.

 Misalnya, tingkat stres cenderung lebih tinggi di industri kesehatan, pendidikan, dan teknologi dibandingkan sektor lainnya.

 Studi lain yang dilakukan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) menemukan bahwa 45% pekerja di seluruh dunia merasa bahwa tekanan untuk mencapai tujuan adalah penyebab utama stres .

 Dampak dari stres ini sangat serius.

 Hal ini tidak hanya menurunkan produktivitas, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental dan fisik pekerja, meningkatkan risiko gangguan tidur, kelelahan kronis, dan depresi.

 Perusahaan yang gagal mengelola tingkat stres di tempat kerja juga mungkin mengalami peningkatan pergantian karyawan dan penurunan semangat tim.

 Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, termasuk memberikan pelatihan manajemen stres, fleksibilitas kerja, dan peralatan untuk menjaga kesehatan karyawan.

 Dengan mengambil langkah proaktif, Anda dapat meminimalkan tingkat stres dan menciptakan ekosistem kerja yang lebih sehat dan produktif.

 Kesimpulan: 

 Tingginya tingkat stres kerja  menunjukkan bahwa individu dan perusahaan memerlukan perhatian yang serius.

 Manajemen stres yang tepat tidak hanya berdampak positif pada karyawan, namun juga berdampak pada keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun