Dalam pengertian ini, etika mengacu pada kebiasaan hidup yang baik, baik pada individu maupun dalam masyarakat atau kelompok orang, yang diturunkan dari orang ke orang atau dari generasi ke generasi.
 Kedua, secara terminologi, etika mengacu pada hakikat nilai, konsep-konsep seperti baik, buruk, harus, benar, salah, dan sebagainya, serta prinsip-prinsip umum yang memungkinkannya diterapkan pada semua orang.
 Etika dapat diartikan sebagai landasan moralitas manusia dan sekaligus filsuf tindakan.
Mengenai pengertian kerja, Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikannya sebagai kegiatan melakukan sesuatu.
 (Anton, 1944: 488) El Qusi yang dikutip oleh Ahmad Janan Asifuddin menjelaskan, ada dua jenis aktivitas dan tindakan manusia.
 Pertama, tindakan yang berhubungan dengan aktivitas mental, dan kedua, tindakan yang dilakukan tanpa niat.
 Tipe pertama dicirikan oleh kepentingan, yaitu pencapaian tujuan atau realisasi tujuan tertentu.
 Jenis yang kedua adalah gerakan acak, seperti yang terdapat pada gerakan tidak beraturan, gerakan refleks, dan gerakan bayi kecil yang terjadi tanpa adanya dorongan kemauan atau proses berpikir.
 (Asifudin, 2000: 27) Upaya diri sangat penting dalam Islam.
 Nabi bersabda dalam beberapa hadits bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang memakan hasil karyanya dengan tangannya sendiri.
 Bahkan ada hadits Qudsi yang menjelaskan bahwa ada dosa yang hanya bisa dihapuskan dengan mencari nafkah untuk keluarga dan tanggungan.