Mohon tunggu...
Eri Irawan
Eri Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bimbingan dan konseling pendidikan Islam Universitas Pelita Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumput yang Menangis

16 September 2023   11:39 Diperbarui: 16 September 2023   11:52 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari - hariku diinjak dan bunuh

Seakan aku terlalu jijik 

untuk dibiarkan hidup

Sakit dan perih ku alami

Tak diperdulikan 

Bahkan dicampakan

Namun sungguh egois mereka

Begitu kejam

Bak sinetron namun nyata

Di kala aku di cabut secara paksa

Bak malaikat pencabut nyawa

Ku ditamam kembali

Ku diberi harapan hidup lagi

Namun pada akhirnya

Hanya untuk mereka injak-injak

Dan bunuh kembali

Tapi inilah aku

Sang rumput yang tak berdaya

Eri Irawan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun