Mohon tunggu...
Erigovina Arauna
Erigovina Arauna Mohon Tunggu... Wiraswasta - erig

Saya adalah seorang pemusik gereja dan sejak tahun 2016 saya menyukai dunia literasi dan belajar menjadi penulis. Pernah lolos dalam event menulis buku puisi dengan judul ''Sebuah Perjalanan". Aktifitas saya saat ini adalah selain bermusik, saya juga belajar menulis. Saat ini saya bertempat tinggal di Timor Tengah Selatan - NTT

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Etika Bersepeda

25 Maret 2021   16:05 Diperbarui: 25 Maret 2021   16:26 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersepedah bukanlah kegiatan baru. Namun bersepedah sudah ada sejak jaman dahulu meskipun bentuk sepedahnya berbeda mengikuti dengan perkembangan jaman. Bersepedah juga sebagai hobi atau kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Bahkan dinegara-negara tertentu sepedah dipakai sebagai alat berkendara yang bebas dari polusi.

Selain menyehatkan tubuh, sepedah juga tidak mengeluarkan asap seperti kendaraan bermotor. Tentu orang yang bersepedah juga tidak asal-asalan. Bersepedah juga harus bisa memposisikan diri dimana ia harus santai atau berjalan dengan laju yang agak kencang. Tidak semua tempat bisa digunakan untuk bermain main, olahraga atau memang digunakan untuk kepentingan pribadinya. Bersepedah juga memiliki etika agar bisa mengatur diri dan terhindar dari kecelakaan. Misalnya jika hanya ingin sekedar berolahraga hendaknya bersepedah di lapangan, bisa juga di jalan lingkungan sekitar rumah namun tetap harus berhati-hati dengan santai mengendarai sepedah agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Jika bersepedah digunakan sebagai alat perjalanan juga tetap menjaga badan jika melintas di jalan raya. Misalnya memakai helm sport, menggunakan pelindung kaki dan tangan.

Tak hanya itu, pengendara di jalan raya hendaknya harus memperhatikan  lalu lintas, berjalan di jalur sepedah yang sudah disiapkan. Jika tidak ada, bisa berjalan menepi. Terkadang ada orang yang seenaknya bersepedah di jalan umum atau jalan raya dengan menunjukkan keahliannya dengan cara melaju dengan kencang bahkan melaju dengan zig zag. Hal itu tentu sangat mengganggu pengguna jalan lainnya. Belum lagi kalau terjadi kecelakaan, penyesalan datang terlambat. Bagi para pembaca yang hobi ataupun bersepedah dengan sekedarnya, mari kita bersama-sama menjaga keselamatan diri kita. Bersepedah tentu tidak dilarang, namun tetap harus memperhatikan etika-etika ketika mengendarainya. Jangan ngeyel dan merasa sok paling hebat bersepedah. Karena bersepedah bukanlah kontes unjuk kehebatan, kecuali memang lagu mengikuti kontes bersepedah. Bersepedah memiliki banyak manfaat untuk menjaga kesehatan orang lain juga. Bayangkan saja, jika semua orang di dunia ini menggunakan sepedah untuk berkendara, maka bumi ini terbebas dari asap polusi. 

Erigovina Arauna

Timor Tengah Selatan, 25 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun