Mohon tunggu...
Erigovina Arauna
Erigovina Arauna Mohon Tunggu... Wiraswasta - erig

Saya adalah seorang pemusik gereja dan sejak tahun 2016 saya menyukai dunia literasi dan belajar menjadi penulis. Pernah lolos dalam event menulis buku puisi dengan judul ''Sebuah Perjalanan". Aktifitas saya saat ini adalah selain bermusik, saya juga belajar menulis. Saat ini saya bertempat tinggal di Timor Tengah Selatan - NTT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meresensi Buku Pertama dan Kedua Petrus

19 Februari 2021   20:59 Diperbarui: 19 Februari 2021   21:07 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Resensi:

Alkitab mencatat bahwa Petrus sebagai seorang Pengkhotbah. Di dalam Perjanjian Baru menyebut beberapa peristiwa ketika Petrus berkhotbah, dan mengutip beberapa bagian yang singkat. Namun setelah banyak pengalaman kehidupan dan pelayanan, kini Petrus menulis surat yang sangat penting untuk para pembaca. Surat Petrus yaitu satu dan dua Petrus yang terdapat di dalam Perjanjian Baru. Seperti pernyataan di awal surat satu Petrus;

Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,

yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

Surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen yang tersebar di seluruh bagian utara Asia Kecil. Mereka disebut "umat pilihan Tuhan". Tujuannya yaitu agar dapat menilai dan mengerti surat-surat kirimannya dengan memngingat pengalaman dan pelayanannya.

Petrus merupakan ketiga murid yang sering bersama Yesus pada waktu murid-murid yang lain tidak ada, ia mengambil bagian sepenuhnya dalam sebuah pengalaman kedua belas rasul. Ada beberapa pengalaman yang tidak dialami oleh murid-murid yang lain, dan pengalaman itu sangat penting dalam perkembangan Petrus selanjutnya. Pegalaman Petrus yaitu ketika berjalan di atas air atas undangan Yesus sangat berarti imannya, walaupun iman itu terbatas (Matius 14:21-28). Digambarkan lebih lengkap tentang kehidupan dan pengalaman Petrus daripada rasul yang lainnya. Setelah dibawa kepada Yesus oleh saudaranya, Andreas, Petruslah salah seorang yang mengakui Yesus sebagai Mesias, yang juga mengakui Dia sebagai Anak Allah. Petrus pernah membawa Yesus kerumahnya untuk melayani ibu mertuanya. Juga tentang usaha Petrus adalah penjala ikan. Terbukti ketia Yesus memanggil Petrus ketika sedang menangkap ikan. Panggilan ini datang beberapa waktu setelah pertemuan Petrus yang pertama kali dengan Yesus.

Surat Petrus yang kedua yaitu pada ayatnya yang pertama dituliskan dengan ucapan syukur.

Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Surat kiriman Petrus yang kedua ini adalah satu tambahan yang amat penting dalam Perjanjian Baru. Di dalamnya terlihat penyelesaian pelayanan Petrus dan pengungkapan terakhir mengenai wahyunya tentang Kristus. Surat kedua ini juga mempunyai bentuk wasiat yang bertujuan untuk menasihatkan gereja agar tetap tabah, juga memberi peringatan pada guru-guru palsu. Pasal 1 dan  3 berisi nasihat dan pasal 2 peringatan. Surat kiriman ini tidak menyebut satu kelompok yang khusus dalam salam pembukaannya. Jadi surat itu dianggap ditujukan kepada gereja seluruhnya, termasuk jemaat-jemaat yang disebut dalam surat kirimannya yang pertama.

Gaya penulisan

            Penulis buku yaitu Arthur H. Graves memakai bahasa sederhana sehingga mudah dimengerti maksud dari penulis, serta penjelasan yang mendetail. Serta kalau dilihat dari segi penulisan Petrus, gaya dan tata bahasa yang dipakai dalam surat ini, hampir sama dengan surat-surat antara satu Petrus dan dua Petrus, yang sering memakai kasih karunia, damai sejahtera yang juga selalu digunakan oleh Paulus dalam suratnya. Oleh karena itu, maka tanpa ragu-ragu jemaat dan para pembaca sekarang ini pun menerima bahwa penulis surat ini adalah rasul Petrus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun