Mohon tunggu...
Erie Khafif
Erie Khafif Mohon Tunggu... -

Blogger Wongkito Palembang. suka mengakses internet. suka petualangan alam dan jalan-jalan dengan mengendarai sepeda motor 'Legenda'. sekarang tinggal dan menetap di kota Palembang. menulis blog sejak tahun 2004.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlukah Tulisan 'Sindiran' (Lama) Ditutup?

8 Juni 2011   12:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:44 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebuah komentar mampir di tulisan blog saya. Tulisan itu sudah lama saya publish, tepatnya 30 Januari 2008 lalu. Setelah membaca komentar tersebut, saya (dan mungkin Anda pernah menulis sindiran) berpikir begini, "Apakah perlu tulisan kita berupa sindiran atau kritikan terhadap seseorang atau kepada lembaga publik yang sudah lama dipublish, kemudian ditutup?" Di era teknologi social media seperti sekarang ini, rasanya tidak ada celah menutupi kekurangan sebuah lembaga publik atau perusahaan yang memiliki banyak customer. Seorang pengguna HP memakai provider A, misalnya, sewaktu ia sedang berkomunikasi dengan client-nya, tiba-tiba sinyal blank dan komunikasi terputus. Merasa dirugikan, ia kemudian menyinggung dan mengatakan bahwa provider A tidak bagus dan disebarkan kepada teman-temannya di social media. Nah, apakah si provider tersebut hanya diam saja disebut-sebut 'kurang baik' di social media? Lalu, bagaimana jika keluhan itu diceritakan dan ditulis detail di blog? Apalagi tulisan yang bernada 'sindiran' itu akan selalu muncul, jika (kebetulan) ada orang yang hendak mencari di Google yang terkait dengan perusahaan tersebut, justru yang ditemukan dan dibaca lebih dulu adalah tulisan keluhan atau 'sindiran'. Sudah pasti ini pencitraan negatif bagi perusahaan itu bukan? Hingga sampai ini saya belum berniat menutup tulisan tersebut. Saya malah berharap, setelah kemunculan tulisan saya tersebut dan dibaca orang yang berkepentingan di sana, bisa menanggapinya dengan bijak. Bukan justru melarang menulis 'sindiran' seperti yang saya tulis di blog. Sumber foto dari sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun