Mohon tunggu...
Erie Khafif
Erie Khafif Mohon Tunggu... -

Blogger Wongkito Palembang. suka mengakses internet. suka petualangan alam dan jalan-jalan dengan mengendarai sepeda motor 'Legenda'. sekarang tinggal dan menetap di kota Palembang. menulis blog sejak tahun 2004.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Susno 'Tenggelam', Teroris 'Bangkit'

13 Mei 2010   15:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:14 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Belum lama ini isu berita utama (terutama tayangan yang diangkat dua televisi berita, red) yang hampir setiap tiga jam sekali dalam sehari, selalu update perkembangan kabar Komjen Pol Susno Duadji, kini harus rela diganti dengan isu teroris. Publik diajak memutar kembali memori penangkapan teroris di Nangroe Aceh Darussalam. Ternyata teroris masih 'bangkit'.

Bak drama di televisi, episode demi episode tentang Susno Duadji ditayangkan semua stasiun televisi. Tidak pernah absen para reporter memberitakan jenderal polisi bintang tiga ini. Dari mulai bangun tidur sampai menjelang tidur, Susno lagi Susno lagi. He is The Rising Star Indonesia Police today.

Seketika teroris 'tercium' oleh Densus 88 dan langsung melakukan penyergapan, televisi segera breaking news. Tak mau melewatkan action para anggota Densus 88 bak film Holywood, kamera segera me-shooting penyergapan para teroris yang bersembunyi di rumah target. Kadang-kadang kameraman televisi tak selalu dapat gambar eksklusif Densus 88 saat melakukan penyergapan target diduga kelompok teroris.

Publik sepertinya ingin disuguhi tayangan yang betul-betul seperti film action teroris! Bila perlu harus ada tembak-menembak antara Densus 88 dengan gembong teroris. Dengan demikian, tayangan seperti itu diulang-ulang setiap tiga jam sekali dan setiap hari tayangan televisi berita. Agar rating tayangan penyergapan teroris menjadi naik (?)

Ya teroris sepeninggalnya tokoh sentral teroris, Dulmatin, ternyata tidak menjadikan generasi penerus teroris bubar. Justru sebaliknya masih bertumbuh di sejumlah daerah, seperti di Sukoharjo, Jawa Tengah, baru-baru ini ditangkap tiga orang yang diduga teroris.

Dengan memunculkan isu utama teroris di media massa, semoga tidak menyurutkan perhatian publik terhadap permasalahan penting lainnya yang sudah membuat publik geram. Seakan tidak menunjukkan hasil yang signifikan seperti kasus Century, mafia kasus pajak, hingga kasus ditahannya Susno. Entah proses itu agar semua berjalan (kata orang Jawa): "alon-alon asal klakon" atau ada misi lain agar semakin lama diulur waktunya, publik pun akan lupa dengan sendirinya. Ya seperti Kasus Trisakti yang tidak kunjung ada penyelesaiannya. Keluarga korban yang ditinggalkan pun masih menuntut peristiwa yang merengut empat mahasiswa Universitas Trisakti terungkap dan yang salah harus dihukum!

Pada akhirnya kita hanya melihat realitas perisitiwa dari tayangan televisi. Publik mungkin sudah jenuh dengan permainan politik penguasa yang hanya mementingkan kepentingan mereka. Sedangkan rakyat di luar sana jadi korban dan dibiarkan berkelahi untuk kepentingan para penguasa. Semoga akan ada kesadaran dari kita semua untuk mengembalikan Indonesia tercinta ini menuju perubahan yang lebih baik bagi rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun