Mungkin kita tahu UN. ya UN..., UN adalah singkatan dari Ujian Nasional, dimana UN adalah sebagai standar untuk kelulusan yang penilaianya dinilai dari satu arah saja tanpa melihat keberainan, kecerdasan, kejujuran dlsb.
Dan saya sendiri merasakan UN sebanyak 3 kali. Saat SD, SMP, dan SMK. Ya normal lah.., hehehe
Yang saya rasakan waktu pertama kali itu waktu SD, sangat grogi dibuatnya. Bagaikan bertemu dengan mahluk ghaib disiang hari. Yah namanya pertamakali dan saat bego-begonya.
Namun saat SMP dan SMK saat gw udah rada pinter dan gak bego-bego amat yang saya rasakan adalah sebaliknya. Dan mirisnya lagi diberita banyak kecurangan dimana-mana. ya, kecurangan, ditiap sekolah.
Dan gw pun merasakanya..., merasakan apa yang saya tulis diatas.
Tapi apakah kecurangan itu inisiatif dari pihak sekolah-sekolah?
Jawabanya "TIDAK".  "
Kecurangan saat UN itu adalah kecurangan yang sistemik." - Prof. Dr. Ing. Fahmi Amhar
Ya, sistemik.
Guru sekolah melakukan kecurangan karena disuruh pejabat daerah setempat, dan gurupun tak ingin anak-anaknya gak lulus. Pejabat daerah pun tak ingin didaerahnya ada yang gak lulus, dan pejabatpun disuruh dinas pendidikan untuk melakukan praktik kecurangan tersebut karena dinas pendidikan gak ingin kehilangan jabatanya gara-gara adanya siswa-siswa yang gak lulus. Semuanya karena keterpaksaan. Dan siswanyapun terpaksa juga melakukan praktik tersebut (ya, ingin lulus lah).
Dan nyatanya UN adalah proyek yang besar. Menghabiskan dana yang besar. Namun nyatanya, Saat menjelang UN banyak ketidak siapan yang terjadi, mulai dari kertas soal yang belum disebar, cacat dlsb. Dan bahkan ada juga yang berjualan Kunci Jawaban. Kok aneh ada kunci jawaban? Siapa yang nyebar? Dinas atau pemenang tender? ah, entah lah...,
Ya, itulah pendidikan dinegri ini. Wajar bila banyak kalangan terpelajar (Merasakan bangku sekolahan) tapi sikapnya kayak anak kurang ajar. Dan wajar juga jika mental orang indonesia adalah tukang bohong. Ya, tukang bohong. Mulai dari hal yang kecil sampai yang besar. Dan wajar juga jika pejabat-pejabatnya korupsi, karena kebohongan ini sudah turun temurun.