Mohon tunggu...
Eric Bangun
Eric Bangun Mohon Tunggu... Lainnya - Amateur Film Advisor

Most of these articles are opinions, reviews, and lists from the box office or underrated movies.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

4 Film Pria Bernasib Malang Hadapi Berbagai Cobaan Demi Mencapai Tujuan

12 Januari 2022   15:02 Diperbarui: 22 Januari 2022   22:17 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Kumpulan poster dari 4 Film Pria Hadapi Berbagai Cobaan Demi Mencapai Tujuan (Gambar: IMDb)

Berbicara tentang tujuan, awal tahun selalu identik dengan perencanaan tujuan baru yang ingin dicapai. Terkadang demi mencapai tujuan itu, kita harus mengahadapi cobaan. Nah, kali ini kita tidak akan membahas tujuan dan bagaimana mewujudkannya melainkan menilik film-film yang bertemakan tentang cobaan dan tujuan. Yapps, secara kebetulan film-film berikut ini mempunyai premis di mana karakter utama mereka menghadapi berbagai cobaan demi mencapai tujuan mereka, apa saja filmnya?

Simak Daftarnya!

1. The Big Lebowski (1998)

Source: IMDb The Big Lebowski (1998)
Source: IMDb The Big Lebowski (1998)

Bercerita tentang Dude (Jeff Bridges), seorang pengangguran tingkat dewa yang kesehariannya hanya dihabiskan untuk bersantai, minum-minum, dan bermain bowling bersama teman-temannya ini seketika kehidupannya menjadi riweh karena kesalahan gangster yang tidak mengecek dengan seksama sebuah nama yang membuat Dude ikut terseret ke dalam masalah tersebut. 

Dude yang bernama asli Jeffrey Lebowski itu ternyata mempunyai nama yang sama dengan milyuner di Los Angeles yang merupakan incaran awal gangster akibat hutang istrinya. Berawal dari kesalahan gangster yang menagih hutang ke rumah Dude dan mengencingi karpet kesayangannya. Dude yang tak terima akan hal itu kemudian mendatangi kediaman Lebowski untuk meminta ganti rugi. Dude pun mendapatkan kompensasi atas karpetnya. Di sana juga Dude bertemu dengan Bunny (Tara Reid), istri Lebowski yang menjadi biang masalah mereka.

Beberapa waktu kemudian Dude dihubungi Brandt (Philip Seymour Hoffman), asisten Lebowski yang memberitahu kalau Bunny diculik serta meminta tebusan sebesar satu juta dollar. Lebowski (David Huddleston) sang milyuner meminta Dude menjadi kurir dan akan diupah 20 ribu dollar. Sepulang dari kediaman Lebowski, Dude menceritakan kasus penculikkan itu kepada teman-temannya di arena bowling. Dude berasumsi kalau Bunny berpura-pura diculik. Salah satu rekannya, Walter (John Goodman) yang tempramental, tiba-tiba kesal mendengar hal itu sampai-sampai mengaitkan dengan cerita perangnya dulu.

Sesampainya di rumah, Dude kemudian rebahan menikmati karpet barunya tetapi momen itu tidak bertahan lama sebab karpetnya diambil orang. Belum sempat mencari tahu siapa pencuri karpetnya, Dude ditelepon Brandt untuk mengantar uang tebusan kepada penculik. Dude yang ditemani Walter dalam misinya itu mengalami miskomunikasi, karena dalam surat tebusan hanya diminta untuk datang sendiri. Setelah adanya negosiasi antara Dude dengan penculik, Keduanya pun diizinkan. Selain itu, koper berisi uang yang mereka bawa akan dilempar dari mobil ke jembatan, tempat pertemuan mereka.

Namun perjanjian yang telah dibuat Dude dengan penculik menjadi kacau. Pasalnya Walter mempunyai rencana lain untuk tidak memberi uang tersebut dan melempar koper berisi celana dalamnya kepada komplotan penculik. Apa yang akan terjadi pada Dude setelahnya? Serta apakah tujuan hidupnya bersantai ria yang selama ini dia nikmati akan berakhir setelah kejadian itu?

Film ini disutradarai oleh Joel Coen, ditulis oleh Ethan Coen dan Joel Coen, dan dibintangi oleh Jeff Bridges, John Goodman, Julianne Moore, David Huddleston, Philip Seymour Hoffman dan Tara Reid.

Catatan Penulis: Sama seperti film-film Coen bersaudara buat, mereka berhasil mengembangkan karakter yang ada dalam film menjadi suatu ikon yang selalu jadi referensi bagi sineas lain dalam membuat film bergenre komedi. Dan pula kerumitan yang dihadapi Dude untuk menyelesaikan misinya sangat menyulut emosi dan sangat kompleks.

2. Punch-Drunk Love (2002)

Source: IMDb Punch-Drunk Love (2002)
Source: IMDb Punch-Drunk Love (2002)

Bercerita tentang Barry Egan (Adam Sandler) seorang pengusaha yang juga mengidap gangguan kecemasan ini melakukan kesalahan fatal yang membuat kehidupannya menjadi runyam padahal tujuan hidupnya untuk menemukan pasangan hidup berada tepat di depan matanya.

Pagi itu, sebuah kejadian aneh terjadi seperti sebuah mobil terbanting, mobil van berisi beberapa orang meletakkan piano mini di jalan raya dan pengemudi wanita yang membutuhkan bengkel akan tetapi masih tutup. Lantas, pengemudi wanita itu meminta tolong dan mempercayakan mobilnya diurus oleh Barry. Pertemuan awal (yang aneh) tersebut ternyata membuat Barry jatuh hati pada wanita berbaju merah itu.

Siangnya, Barry yang sedang bekerja terus ditelepon oleh saudari-saudarinya yang menanyakan kehadirannya pada acara malam nanti. Selain ditelepon, salah satu saudarinya juga singgah ke kantor sekaligus ingin memperkenalkan rekan kerjanya kepada Barry ketika acara nanti. Barry yang berniat akan hadir tiba-tiba menjadi ragu untuk pergi, karena rekan kerja saudarinya yang hadir nanti membuat Barry tidak nyaman.

Namun, Barry akhirnya datang juga ke acara saudarinya itu. Sesaat Barry masuk sudah terdengar celetukan tentang Barry kecil yang dianggap aneh oleh ketujuh saudarinya. Sebagai saudara satu-satunya Barry menjadi bahan rundungan sampai dirinya dewasa. Puncak kekesalan Barry meluap ketika saudari-saudarinya menceritakan kisah yang membuat Barry melakukan aksi yang mengejutkan. Sontak, aksinya itu menyulut emosi ketujuh saudarinya serta mengolok-olok kondisi Barry.

Sepulang dari rumah saudarinya, Barry singgah ke supermarket membeli pudding untuk mengumpulkan kupon giveaway penerbangan gratis. Sesampainya di rumah, Barry menggunting kupon tersebut tetapi kedua matanya terfokus pada iklan tele-sex di koran yang menggoda hasratnya. Tanpa berpikir panjang Barry menelepon layanan itu dan "mengobrol" bersama Georgia, si wanita tele-sex.

Keesokan paginya, tele-sex yang dilakukan Barry berujung kepada pemerasan dan ancaman melalui telepon kepada dirinya. Ditambah saudarinya yang datang ke kantor dan mengajak pula rekan kerja yang ingin dikenalkan kepadanya bernama Lena Leonard (Emily Watson) yang ternyata wanita baju merah yang ditemui Barry kemarin.

Kedatangan saudarinya itu untuk menanyakan soal Lena, kekacauan apa yang sedang terjadi di kantornya dan tingkah Barry yang emosional. Semua pertanyaan itu menyulitkan Barry untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi. Namun, ada satu hal yang meringankan situasi Barry yakni ajakan Lena untuk pergi makan malam bersama dengannya. Bisakah Barry menyelesaikan segala cobaan yang dihadapinya dan berakhir bahagia bersama Lena?

Film ini ditulis dan disutradarai oleh Paul Thomas Anderson dan dibintangi oleh Adam Sandler, Emily Watson, Philip Seymour Hoffman, Luiz Guzman dan Mary Lynn Rajskub.

Catatan Penulis: Adam Sandler yang memerankan Barry berhasil mengeluarkan kegundahan dari karakternya. Hal itu juga didukung dengan cerita yang solid, karakter lain yang menjiwai, serta scoring film yang sinkron dengan kecemasan Barry menambah kuatnya pondasi film berkesan ini.

3. The Terminal (2004)

Source: IMDb The Terminal (2004)
Source: IMDb The Terminal (2004)

Bercerita tentang Viktor Navorski (Tom Hanks), seorang wisatawan asal Krakozhia yang mengalami insiden tidak mengenakkan yang membuat dirinya terjebak di bandara Amerika Serikat. 

Viktor yang tidak fasih Berbahasa Inggris tiba di bandara internasional JFK, New York, AS tanpa menyadari kalau dirinya sedang bermasalah. Saat pemeriksaan berkas paspor dan visa miliknya diketahui berkas tersebut tidak berlaku sebab negara asalnya sedang terjadi kudeta dan membatasi setiap aktivitas luar negeri warganya.

Frank Dixon (Stanley Tucci) direktur lapangan imigrasi, menjelaskan kepada Viktor mengenai status kewarganegaraannya dan meminta Viktor untuk tinggal di bandara sampai masalah di Krakozhia selesai. Viktor yang masih belum mengerti hanya mengiyakan perkataan Frank. Setelah keluar dari ruangan Frank, Viktor melihat berita mengenai kudeta di televisi seketika itu juga Viktor menangis dan mulai bingung harus bagaimana.

Keesokan harinya, Viktor tetap berusaha mengurus berkasnya agar bisa ke New York tetapi tetap saja ditolak oleh staf imigrasi. Viktor yang kini tinggal di bandara mulai mencari cara untuk bertahan hidup di sana. Viktor yang easy going dengan mudahnya berteman dengan petugas-petugas di bandara. Di sisi lain, Frank yang dirumorkan akan naik jabatan menjadi komisioner lapangan ini terpacu untuk membersihkan semua "kotoran" termasuk aksi Viktor yang tinggal di bandara.

Bagai anjing dengan kucing, Frank melakukan berbagai cara agar bisa mengusir Viktor dari bandara. Namun, Viktor juga selalu punya cara untuk tetap bertahan sampai izinnya berlaku dan pergi ke New York. Karena hal itu, Frank menjadi dongkol dan bertekad tidak akan mengizinkan Viktor menginjakkan kakinya di New York.

Padahal kunjungan Viktor ke New York bukan hanya berwisata, melainkan dia ingin mewujudkan tujuan milik seseorang yang dekat dengannya. impian itu disimpan dalam kaleng kacang yang dibawanya. Mampukah Viktor melenggang bebas dari bandara dan mewujudkan tujuannya itu?

Film ini disutradarai oleh Steven Spielberg, ditulis oleh Sacha Gervasi & Jeff Nathanson dan dibintangi oleh Tom Hanks, Catherine Zeta-Jones, Stanley Tucci, Chi McBride, Diego Luna, Zoe Saldana.

Catatan Penulis: Sutradara Steven Spielberg terinsipirasi dari kisah nyata Mehram K. Nasseri. Namun, Navorski bukanlah Nasseri, hanya kesamaan kejadian. Film ini meninggalkan kesan yang mendalam tentang mencapai tujuan, mengingat tujuan itu bukan milik Viktor. Akhirdalam film ini bagi penulis sedikit sedih mengetahui tujuan Viktor yang lain tidak dapat terwujud.

4. Janji Joni (2005)

Source: IMDb Janji Joni (2005)
Source: IMDb Janji Joni (2005)

Namanya Joni (Nicholas Saputra), pemuda yang bekerja sebagai pengatar rol film ini dibuat pelik harinya karena rentetan cobaan yang dihadapinya. Padahal dia telah berjanji kepada wanita yang ditemuinya agar bisa berkenalan dengan wanita tersebut.

Kala itu, Joni tidak sengaja jatuh hati pada pandangan pertama saat melihat wanita cantik yang akan menonton film di bioskop. Sebelum bertugas mengantar rol, Joni berkesempatan berbincang dengan wanita itu. Namun, wanita itu merahasiakan namanya dan akan memberitahu kepada Joni saat film kelar. 

Joni yang terpacu mendengar itu langsung tancap gas mengantarkan rol film. Mengingat Joni memiliki riwayat bagus dan tidak pernah terlambat mengantarkan rol film. Namun, karir Joni selama setahun sebagai pengantar rol film hancur seketika. Bermula dari motornya yang dicuri oleh pemuda saat Joni menyeberangkan kakek-kakek yang diperhatikannya sedari tadi ia bolak-balik mengantar rol film.  Joni kemudian menaiki taksi dengan sopir yang ramahnya kelewat batas, anehnya mereka berpapasan dengan istri supir taksi yang sedang hamil dan mengalami kontraksi di halte. Hal itu mengaharuskan Joni mampir ke rumah sakit bersalin dahulu. Akhirnya Joni keluar dari RS sembari berlari mencari motornya.  

Dalam perjalanannya, Joni tidak sengaja mengganggu proses syuting tetapi sang sutradara yang melihat Joni good-looking tertarik memasukkan Joni menjadi figuran. Cobaan Joni belum juga berakhir, sehabis motornya dicuri, Joni pun kehilangan tas yang berisi rol film yang merupakan benda penting bagi tujuannya. Bisakah Joni mendapatkan tasnya dan mengantar rol film terakhir tersebut sehingga bisa berkenalan dengan wanita yang menjadi tujuannya itu?

Film ini ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar, dibintangi oleh Nicholas Saputra, Mariana Renata, Rachel Maryam, Surya Saputra, Gito Rollies, Fedi Nurril, Barry Prima, Ria Irawan.

Catatan Penulis: Janji Joni merupakan film debutan Joko Anwar sebagai sutradara. Selain itu, Janji Joni juga masuk berbagai penghargaan film nasional dan internasional. Salah satunya berhasil memenangkan kategori penyunting gambar terbaik yang diraih oleh Yoga Krispratama dalam Festival Film Indonesia (2005) dan Asia-Pacific Film Festival (2005). Hampir lupa, musik dalam film Janji Joni juga bagus-bagus, cocok untuk playlistmu.

Baca juga: Semua Pria Sama Saja, 4 Film Ini Bisa Jadi Buktinya

Itulah 4 film pria bernasib malang hadapi berbagai cobaan demi mencapai tujuan. Bagaimana denganmu, punya film yang serupa? Jangan lupa tulis komentarmu yaa. Selamat menonton di layanan streaming film favoritmu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun