Bercerita tentang Barry Egan (Adam Sandler) seorang pengusaha yang juga mengidap gangguan kecemasan ini melakukan kesalahan fatal yang membuat kehidupannya menjadi runyam padahal tujuan hidupnya untuk menemukan pasangan hidup berada tepat di depan matanya.
Pagi itu, sebuah kejadian aneh terjadi seperti sebuah mobil terbanting, mobil van berisi beberapa orang meletakkan piano mini di jalan raya dan pengemudi wanita yang membutuhkan bengkel akan tetapi masih tutup. Lantas, pengemudi wanita itu meminta tolong dan mempercayakan mobilnya diurus oleh Barry. Pertemuan awal (yang aneh) tersebut ternyata membuat Barry jatuh hati pada wanita berbaju merah itu.
Siangnya, Barry yang sedang bekerja terus ditelepon oleh saudari-saudarinya yang menanyakan kehadirannya pada acara malam nanti. Selain ditelepon, salah satu saudarinya juga singgah ke kantor sekaligus ingin memperkenalkan rekan kerjanya kepada Barry ketika acara nanti. Barry yang berniat akan hadir tiba-tiba menjadi ragu untuk pergi, karena rekan kerja saudarinya yang hadir nanti membuat Barry tidak nyaman.
Namun, Barry akhirnya datang juga ke acara saudarinya itu. Sesaat Barry masuk sudah terdengar celetukan tentang Barry kecil yang dianggap aneh oleh ketujuh saudarinya. Sebagai saudara satu-satunya Barry menjadi bahan rundungan sampai dirinya dewasa. Puncak kekesalan Barry meluap ketika saudari-saudarinya menceritakan kisah yang membuat Barry melakukan aksi yang mengejutkan. Sontak, aksinya itu menyulut emosi ketujuh saudarinya serta mengolok-olok kondisi Barry.
Sepulang dari rumah saudarinya, Barry singgah ke supermarket membeli pudding untuk mengumpulkan kupon giveaway penerbangan gratis. Sesampainya di rumah, Barry menggunting kupon tersebut tetapi kedua matanya terfokus pada iklan tele-sex di koran yang menggoda hasratnya. Tanpa berpikir panjang Barry menelepon layanan itu dan "mengobrol" bersama Georgia, si wanita tele-sex.
Keesokan paginya, tele-sex yang dilakukan Barry berujung kepada pemerasan dan ancaman melalui telepon kepada dirinya. Ditambah saudarinya yang datang ke kantor dan mengajak pula rekan kerja yang ingin dikenalkan kepadanya bernama Lena Leonard (Emily Watson) yang ternyata wanita baju merah yang ditemui Barry kemarin.
Kedatangan saudarinya itu untuk menanyakan soal Lena, kekacauan apa yang sedang terjadi di kantornya dan tingkah Barry yang emosional. Semua pertanyaan itu menyulitkan Barry untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi. Namun, ada satu hal yang meringankan situasi Barry yakni ajakan Lena untuk pergi makan malam bersama dengannya. Bisakah Barry menyelesaikan segala cobaan yang dihadapinya dan berakhir bahagia bersama Lena?
Film ini ditulis dan disutradarai oleh Paul Thomas Anderson dan dibintangi oleh Adam Sandler, Emily Watson, Philip Seymour Hoffman, Luiz Guzman dan Mary Lynn Rajskub.
Catatan Penulis: Adam Sandler yang memerankan Barry berhasil mengeluarkan kegundahan dari karakternya. Hal itu juga didukung dengan cerita yang solid, karakter lain yang menjiwai, serta scoring film yang sinkron dengan kecemasan Barry menambah kuatnya pondasi film berkesan ini.
3. The Terminal (2004)