Mohon tunggu...
ERICO ANUGERAH PERDANA
ERICO ANUGERAH PERDANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Terbuka

Percayalah jika berjuang dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akun Twitter BEM UI Diretas Usai Kritik Presiden Joko Widodo

23 Mei 2023   23:45 Diperbarui: 24 Mei 2023   09:09 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengalami dugaan kasus peretasan terhadap akun Twitter mereka setelah mengunggah postingan yang berisi kritik terhadap pemerintah. Sejak Minggu malam (21/5), BEM UI kehilangan akses terhadap akun Twitter mereka.

Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang, menyatakan bahwa hingga pagi ini mereka masih belum bisa mengakses akun Twitter resmi BEM UI. Situasi ini menjadi bukti nyata bahwa akun mereka telah menjadi target peretasan.

Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan, BEM UI mengindikasikan bahwa peretasan ini terkait dengan unggahan yang berjudul "Jokowi Milik Parpol, Bukan Milik Rakyat." Setelah postingan tersebut diunggah, akun Twitter BEM UI langsung menjadi topik yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.

Pada Minggu malam, tiba-tiba semua akun Twitter BEM UI ter-logout dari berbagai perangkat yang digunakan, dan hingga saat ini mereka belum dapat memulihkan akses ke akun tersebut. BEM UI menyampaikan hal ini sebagai bukti bahwa ada upaya pembungkaman terhadap mereka melalui tindakan peretasan.

Pelaku atau kelompok yang bertanggung jawab atas serangan siber ini tidak diketahui dengan pasti pada saat ini. Kita dapat mengasumsikan bahwa peretasan tersebut mungkin melibatkan praktik phishing, brute force, atau celah keamanan dalam sistem. 

Meskipun mengalami serangan peretasan, BEM UI dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan gentar dan tetap bersuara. Mereka menegaskan bahwa upaya-upaya untuk membungkam mereka tidak akan membuat mereka takut dan diam. Bahkan, tindakan tersebut justru memperkuat keyakinan mereka bahwa mereka berada di jalur perjuangan yang benar.

BEM UI sebagai badan eksekutif mahasiswa memiliki peran penting dalam menyuarakan aspirasi dan kritik terhadap pemerintah. Mereka yakin bahwa melalui aksi dan pengungkapan pandangan mereka, mereka dapat berperan dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

Kritik yang dilontarkan oleh BEM UI melalui akun Twitter mereka menggambarkan bahwa Presiden Joko Widodo lebih condong pada kepentingan partai politik daripada kepentingan rakyat. Unggahan tersebut memancing perhatian banyak orang dan mendapatkan banyak respon dari netizen.

Peretasan terhadap akun Twitter BEM UI menunjukkan bahwa kebebasan berpendapat dan menyuarakan kritik masih merupakan isu yang sensitif. Ketika suara-suara kritis dikendalikan atau dibungkam, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan berbicara dan ruang diskusi publik yang terbuka.

BEM UI berharap bahwa tindakan peretasan ini dapat diinvestigasi secara serius oleh pihak yang berwenang, sehingga pelaku dapat diidentifikasi dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka juga berharap agar kasus ini menjadi momentum untuk menguatkan semangat perjuangan mereka dalam memperjuangkan kebebasan berpendapat dan keadilan sosial.

Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya melindungi kebebasan berpendapat dan menyuarakan kritik dalam masyarakat yang demokratis. Ketika suara-suara kritis ditindas atau dibungkam, maka proses demokrasi pun terancam. 

BEM UI berkomitmen untuk tetap berjuang dan menggunakan segala upaya yang dimiliki untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan. Mereka percaya bahwa kekuatan perubahan dapat terwujud melalui aksi kolektif dan partisipasi aktif dari semua pihak yang peduli terhadap masa depan bangsa.

Peretasan akun BEM UI adalah contoh nyata dari kelemahan keamanan siber yang ada di Indonesia. Pentingnya keamanan siber di dunia yang semakin terhubung secara digital. Serangan terhadap akun media sosial seperti yang dialami oleh BEM UI dapat memberikan efek yang luas dan mempengaruhi citra suatu organisasi atau individu. 

Hal ini juga mencerminkan perlunya kesadaran dan tindakan lebih lanjut dalam melindungi akun media sosial dari ancaman siber. Ancaman siber dapat memiliki dampak signifikan dalam konteks sosial dan politik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun