Mohon tunggu...
Erick Tan
Erick Tan Mohon Tunggu... Teknisi - Pengamat Penelusur Pelurus Sejarah

PRIBADI BIASA MENOLAK SEGALA SISTEM PENINDASAN SEGALA BIDANG DAN ASPEK KEHIDUPAN DALAM SEGALA EKSPRESI HIDUP MAKHLUK BERTUHAN.NASIONALIS DAN RELIGIUS MENDAMBAKAN RAHMATAN LIL ALLAMIN DALAM BERSOSIALITAS DAN SEGALA BENTUK WADAH NYA.BUMI ADALAH TEMPAT BERPIJAK YANG HARUS DI BERSIHAKAN DARI ANGKARA MURKA DAN KESERAKAHAN AKIBAT KEMUNGKARAN.HIDUP DINAMIS BERSAMA ALAM DAN PEMILIK NYA.AMIEN

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agama Bukanlah Faham Politik tapi Bisa Menjawab Semua Masalah Dunia

18 Juli 2016   22:05 Diperbarui: 18 Juli 2016   22:41 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marhaen sudah kita ketahui adalah buruh tani dia seorang saja bukan seluruh indonesia. Dia bekerja sebagai buruh tani menggarap sawah yang di tahun 96 saja saya hanya diberi upah 15 ribu rupiah tapi kami diberi makan 3x,rokok dan kopi/air gula. Marhaen bukanlah komunis, ia buruh tani yang mengeluh akan gaji dan tidak ketidak mampuan nya membiayai keluarga nya dengan gaji nya, hanya kesabaran dan ibadah bersujud yang menguatkan mereka sekeluarga yaitu agama.

Tapi dijaman pak karno entah di bayar berapa hingga, berpetak petak sawah pun tidak bisa dimakan satu keluarga penuh dalam seminggu nya. Itu urusan makan belum urusan kesehatan. Sakit nggak itu, para buruh ini ditangkapi oleh anak buah soeharto, anak buah soeharto yang menyusup di tubuh PKI telah menyebarkan banyak cara hingga munculah pembunuhan para santri, penyusup ini menggunakan cara politik KOMUNIS yang ATHEIS atau tak ber tuhan. maka yang ber tuhan adalah musuh. Para tuan tanah mereka terlihat bertuhan tapi tidak hatinya. Para anak buah soeharto dan soeharto terlihat bertuhan tapi tidak dalam hati nya. Hati adalah sumber segala kejahatan dan kebaikan, maka diperlukan agama untuk menjaganya.

Dengan memanfaatkan paham komunis tanpa kenal tuhan, yang komunis dan non komunis di adu domba, ini lah fakta yang sebenarnya lalu komunis di berantas setelah dapat dimanfaatkan oleh soeharto untuk alat kericuhan, kericuhan tidak cukup untuk menggulingkan kursi presiden yang ia mau, jadi dibutuhkan pemusnahan masal untuk mendapat perhatian internasional. Maka itu harus terjadi, komunis dan non komunis jadi korban demi kursi presiden dan amerika yahudi yang mengincar EMAS dan URANIUM di PAPUA.

Yang saya pribadi sesalkan adalah pembunuhan, orang yang tak bersalah dibunuh yaitu para buruh tani yang tak tau apa-apa. Para pemikir, ketua atau susuan organisasi komunis di strukstur terkecil atau RW banyak yang melarikan diri dan bebas, tapi buruh tani banyak yang mati. Hingga para anggota komunis yang lari telah beranak pinak bagai babi yang siap menuntut balas dewasa ini. Inilah alasan pak karno tidak mau menyalahkan komunis waktu itu dan itu dijadikan alat soeharto untuk mengkudeta melalui SUPERSEMAR yang fenomenal. orang bisa tampak bergama di luar tapi belum tentu di dalam nya. Tapi sebaliknya seperti di KUBA tau KORUT orang tak perlu tampak beragama diluar untuk saling memberi harapan hidup sesama nya dengan pasti serta nyata.

RUMUSAN NASAKOM pun akhirnya cacat dan tidak bisa membawa manusia kepada menjadi manusiawi atau manusia itu sendiri. Sekarang mari kita tengok seluruh faham agama samawi, KRISTEN ASLI, YAHUDI ASLI dan ISLAM ASLI, loh emang semua agama itu ada yang palsu, ada banyak penyesat agama di dunia ini hingga ia merasa menjadi nabi untuk merubah sana sini sebuah ke sucian agama. Tidak usah munafik atau naif, jika kita berkata ber agama tapi masih iri dengki dengan sesama, mempunyai hati yang curiga dan memusuhi kita adalah bagian dari agama palsu tersebut. Karena agama menuntun kita menjadi manusia sesungguhnya, manusia yang saling menyayangi sesama nya. 

Aturan tanpa cacat dan abadi adalah AGAMA, dimana didalam nya sudah ada unsur CINTA TANAH AIR>nasionalis, SOSIALIS>saling menyayangi, menjaga sesama nya, memikirkan nasib sesama nya, memberi makan sesamanya, melindungi sesama nya, dan tidak boleh ketinggalan dengan agama manusia jadi BERADAB menjadi manusia yang sesungguhnya manusia yang penuh kepedulian kepada seluruh isi bumi dan dunia tanpa terkecuali, yaitu menjadi KALIFAHTULLOH."

Akhir kata mari kita menjadi manusia yang sesungguhnya.

erick tan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun