Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dokumen Gereja LAUDATO SI: Respons Terhadap Krisis Lingkungan

25 Juli 2024   17:50 Diperbarui: 25 Juli 2024   17:52 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, ada isu kontroversial terkait kritik Laudato Si terhadap kapitalisme global. Beberapa pihak, terutama dari sektor bisnis, melihat dokumen ini sebagai serangan terhadap sistem ekonomi yang mereka yakini telah membawa kemakmuran. Menurut mereka, karya tersebut mengabaikan kontribusi positif yang telah dilakukan oleh kapitalisme dalam meningkatkan standar hidup dan mengurangi kemiskinan di berbagai belahan dunia.

Kritik juga datang dari kelompok yang merasa bahwa dokumen tidak cukup radikal dalam menuntut perubahan. Mereka berpendapat bahwa Laudato Si terlalu bersifat konsensual dan kompromi, menghindari solusi yang lebih drastis dan mendesak yang mereka nilai lebih diperlukan dalam menghadapi krisis lingkungan saat ini.

Secara umum, meskipun Laudato Si diterima secara luas dan dipuji atas komitmennya terhadap isu lingkungan, tidak dapat dipungkiri bahwa dokumen ini juga menghadapi sejumlah kritik dan perdebatan. Ini menunjukkan kompleksitas masalah lingkungan yang membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan inklusif dari berbagai perspektif.

6. Implementasi dan Pengaruh di Tingkat Global

Penerbitan dikumen Laudato Si pada tahun 2015 oleh Paus Fransiskus telah memicu serangkaian tindakan dan kebijakan baik dalam internal Gereja Katolik maupun di ranah global. Gereja Katolik, sebagai institusi berpengaruh dengan jutaan pengikut di seluruh dunia, memanfaatkan dikumen ini untuk mendorong kesadaran lingkungan dan tindakan nyata dalam menjaga dan melestarikan ciptaan.

Dikumen Laudato Si menyoroti krisis lingkungan sebagai isu moral yang mendesak, yang menuntut perhatian dan aksi bersama dari berbagai lapisan masyarakat. Dampaknya terlihat jelas dalam berbagai inisiatif yang dicanangkan oleh Gereja Katolik, termasuk kampanye kesadaran lingkungan, pengurangan jejak karbon, dan pembentukan komunitas yang berkomitmen terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan.

Selain itu, Laudato Si juga mempengaruhi gerakan lingkungan secara global. Institusi-institusi internasional, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan pemerintahan negara-negara telah mengadopsi pandangan dan rekomendasi yang tercantum dalam dikumen ini. Mereka melihat nilai dan urgensi pesan yang disampaikan, yang memadukan etika lingkungan dengan tanggung jawab spiritual. Kolaborasi internasional dalam bentuk konferensi, penelitian, dan proyek-proyek lingkungan telah diperkaya dengan nilai-nilai yang diusung oleh Laudato Si.

Secara keseluruhan, implementasi Laudato Si telah menginspirasi dan menggerakkan berbagai entitas untuk bertindak dan berkolaborasi lebih erat dalam menghadapi krisis lingkungan. Pengaruhnya yang meluas menunjukkan relevansi dan kekuatan pesan moral yang diusungnya, dengan harapan dapat membawakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi bumi dan seluruh makhluk yang ada di dalamnya.

6.1. Inisiatif dan Kebijakan Gereja Katolik

Dalam menghadapi krisis lingkungan global, Gereja Katolik telah mengembangkan berbagai inisiatif dan kebijakan yang bertujuan untuk melindungi ciptaan Tuhan dan mengurangi dampak negatif terhadap alam. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui penerbitan ensiklik Laudato Si', sebuah dokumen yang menekankan pentingnya peran serta umat dalam menjaga lingkungan.

Ensiklik tersebut menggarisbawahi beberapa prinsip penting yang menjadi landasan kebijakan lingkungan Gereja Katolik, termasuk prinsip keadilan ekologis dan solidaritas antar generasi. Dalam pelaksanaannya, Gereja Katolik mendorong paroki-paroki di seluruh dunia untuk mengambil tindakan nyata dalam konservasi lingkungan. Ini meliputi program pengurangan emisi karbon, peningkatan efisiensi energi pada bangunan gereja, serta pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun