Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Model Kepemimpinan Raja Daud

26 Juli 2024   00:43 Diperbarui: 26 Juli 2024   00:44 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.abbaloveministries.org/

Keputusan Raja Daud juga dipandu oleh nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat. Dalam berbagai kesempatan, dia selalu mencari petunjuk dari Tuhan melalui doa dan meditasinya. Ini menunjukkan bahwa pandangannya tidak terbatas pada pertimbangan duniawi, tetapi juga mencakup dimensi spiritual yang mendalam. Kesatuan antara kebijaksanaan duniawi dan bimbingan ilahi merupakan salah satu kunci keberhasilan kepemimpinannya.

Dengan demikian, kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan Raja Daud tidak hanya menjamin stabilitas dan kedamaian dalam pemerintahannya, tetapi juga menjadi teladan bagi pemimpin-pemimpin setelahnya dalam mencapai keberhasilan melalui kebijakan yang bijak dan berkeadilan.

5. Hubungan dengan Tuhan

Raja Daud dikenal tidak hanya sebagai seorang pemimpin yang handal dan pahlawan perang yang berani, tetapi juga sebagai sosok yang sangat spiritual dengan hubungan yang erat dan mendalam dengan Tuhan. Hubungan ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan dan pemerintahannya, serta menjadi salah satu pilar utama yang menopang moral dan etika kepemimpinannya. Dalam Alkitab, Raja Daud sering digambarkan sebagai 'orang yang berkenan di hati Tuhan' (1 Samuel 13:14), menunjukkan intensitas dan keintiman hubungan yang ia miliki dengan Sang Pencipta.

Keimanan Raja Daud terhadap Tuhan bukan hanya sebuah kepercayaan pasif, melainkan diwujudkan dalam tindakan nyata serta menunjukkan penghormatan yang tinggi terhadap kehendak Ilahi. Ketaatan Daud terhadap perintah Tuhan menjadi teladan bagi rakyatnya, memperkuat posisi moralnya sebagai raja yang tidak hanya mengandalkan kekuatan militer atau kecerdikan politik, tetapi juga keadilan, kebenaran, dan kesalehan.

Di bawah kepemimpinan Daud, perayaan-perayaan keagamaan dan ibadah publik mendapatkan perhatian khusus. Pemindahan Tabut Perjanjian ke Yerusalem merupakan salah satu contoh konkret bagaimana Daud mengintegrasikan iman ke dalam pemerintahannya, menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan bangsa Israel. Penghargaan Daud terhadap ritual keagamaan menginspirasi rakyatnya untuk mengikutinya dalam menyembah Tuhan dengan segenap hati.

Selain itu, kitab Mazmur yang banyak ditulis oleh Daud, berisi puisi dan lagu-lagu pujian kepada Tuhan yang menggambarkan berbagai aspek dari hubungan spiritualnya. Mazmur menjadi bukti betapa mendalam dan jujurnya komunikasi Daud dengan Tuhan, mencerminkan kemampuannya untuk mengeksresikan rasa syukur, pertobatan, dan pengharapan kepada Yang Maha Kuasa.

5.1. Doa dan Ibadah

Raja Daud dikenal sebagai salah satu pemimpin yang paling taat dan saleh dalam sejarah umat Israel. Kepatuhan dan kebaktiannya kepada Tuhan sering terlihat melalui kegiatan doa dan ibadahnya yang intens. Doa merupakan salah satu alat utama yang digunakan oleh Raja Daud untuk berkomunikasi dengan Tuhan, mencari petunjuk, dan memperoleh kekuatan dalam menghadapi tantangan kehidupan serta tugas-tugas kepemimpinannya.

Dalam kitab Mazmur, yang sebagian besar disusun oleh Daud, terlihat jelas bagaimana doa menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-harinya. Melalui mazmur-mazmurnya, Daud mengekspresikan berbagai perasaan seperti puji-pujian, syukur, permohonan ampun, dan permintaan pertolongan kepada Tuhan. Ini menunjukkan bahwa doa bagi Daud bukanlah sekadar ritual religius, tetapi juga sarana untuk membangun dan memperdalam hubungan personal dengan Tuhan.

Ibadah juga memainkan peranan penting dalam kehidupan Raja Daud. Sebagai pemimpin, ia tidak hanya menunjukkan contoh pribadi dalam beribadah tetapi juga mendorong rakyat untuk turut serta dalam praktik ibadah yang benar. Salah satu tindakan signifikan yang dilakukan Daud dalam aspek ibadah adalah saat ia memindahkan Tabut Perjanjian ke Yerusalem. Tindakan ini bukan hanya memperkuat kedudukan Yerusalem sebagai pusat religius bangsa Israel, tetapi juga menunjukkan komitmen Daud dalam menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan nasional Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun